MarkPlus Conference 2025: Memperkuat Potensi Kolaborasi Global dan Inovasi Marketing untuk Masa Depan

0
36

Ajang konferensi pemasaran terbesar di Asia, The 19th MarkPlus Conference (MPC) 2025, sukses digelar di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place. Setelah rangkaian awal yang sukses melalui The 10th ASEAN Marketing Summit pada 4 Desember 2024, MarkPlus Conference dilanjutkan dengan The 3rd Indonesia Marketing Convention pada 5 Desember 2024. Dengan tema “Reimagining Marketing: Technology, People, and Impact”, konferensi ini mengajak para pemasar untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi pemasaran mereka dan memperkuat kolaborasi secara global.

Acara ini diawali dengan sesi Indonesia Marketing Outlook 2025 oleh Hermawan Kartajaya, Founder & Chair MCorp. “Marketing adalah inti dari model bisnis, terutama jika kita berbicara tentang strategic marketing. Oleh karena itu, kita perlu secara rutin meninjau ulang model pemasaran strategis kita, bahkan lebih sering daripada hanya sekali setahun, mengingat pasar yang terus berubah. Marketing is not a noun; but marketing is a present continuous of market. Jika pasar terus berubah, maka model bisnis kita juga harus terus berkembang agar tetap relevan dan kompetitif,” ujar Hermawan Kartajaya.

Sesi selanjutnya terdapat sesi Partnership Launch dari KMG China x Phoenix Media x MCorp & Marketeers. Dalam sambutannya Yeung Ka Keung, Executive Vice President and Chief Financial Officer Phoenix TV, menyampaikan “Kolaborasi ini tidak hanya mencerminkan semangat gotong royong lintas negara, tetapi juga komitmen bersama untuk mendorong inovasi, memperluas akses pasar, dan menciptakan nilai berkelanjutan bagi komunitas global. Kami percaya, dengan menggabungkan keahlian KMG dalam strategi bisnis, jaringan global Phoenix Media, kapabilitas MCorp dalam marketing dan pemahamannya terhadap market Indonesia, serta peran Marketeers sebagai platform media bisnis generasi baru di Indonesia, kita akan mampu membuka potensi besar di berbagai industri. Lebih dari sekadar kolaborasi bisnis, kemitraan ini adalah langkah nyata untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan berorientasi pada pertumbuhan,” ujarnya.

Pada The 3rd Indonesia Marketing Convention, turut dilaksanakan beberapa penghargaan, salah satunya adalah Marketeer of The Year (MOTY). Penghargaan ini diberikan kepada salah satu dari 10 individu terbaik yang sebelumnya menerima penghargaan The Best Industry Marketing Champion 2024. Tahun ini, Didiek Hartantyo terpilih sebagai penerima MOTY berkat transformasi besar yang ia pimpin di PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sesi berikutnya dilanjutkan dengan penganugerahaan Immortal Marketeer Award 2024 yang ditujukan kepada Almarhum Dr. H. Tanri Abeng, MBA dan Almarhum Dr. Hj. B.R.A. Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum., Penghormatan ini diterima oleh perwakilan keluarga dan diserahkan langsung oleh Hermawan Kartajaya, Founder & Chair MCorp.

Baca Juga :   Acara Tahunan MarkPlus Conference Kembali Digelar untuk Jawab Tantangan Global Saat Ini

Acara dilanjutkan dengan pembagian panel ke dalam beberapa breakout room. Setiap sesi pada breakout session ini akan diisi oleh materi dari sejumlah brand ternama, termasuk Dentsu, Dentsu Creative, InJourney, Sleekflow, Benings, Mayora, Tada, KAI, dan lainnya. Breakout Session pertama memiliki tema What Is Next? yaitu membahas tren marketing yang akan datang di 2025 sebagaimana adanya perkembangan pesat teknologi, diiring tuntutan kebutuhan human touch yang lebih tinggi.

Para peserta diberikan kebebasan untuk memilih panel sesuai dengan tema yang diminati. Di tema AI Driven for Future Marketing menghadirkan Dharma Simorangkir, President Director Microsoft Indonesia, serta perwakilan dari Telkom dan tvOne AI, yang membahas peran kecerdasan buatan dalam mendukung pemasaran masa depan. Sementara itu, di tema Robotic: Marketing to Gen Alpha menghadirkan pembicara dari Playtopia, BPK Penabur, serta Ricky Afrianto, Global Marketing Director Mayora Indah Tbk., yang berbagi wawasan mengenai strategi pemasaran untuk generasi Alpha.

“KAI berhasil bertahan di era pandemi karena melakukan transformasi dengan fokus pada sektor logistik. Meski mobilitas masyarakat terbatas selama pandemi, logistik tetap berjalan. Ke depan, KAI berencana untuk menghitung jejak karbon sebagai langkah mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Keberhasilan ini juga didukung oleh penerapan teknologi yang terintegrasi,” ujar Didiek Hartantyo dalam sesi Leveraging Human Insight in a Tech-Driven World.

Untuk breakout room selanjutnya dengan tema The Next Creative Revolution: Seizing the Moment & Audience yang menghadirkan Angga Bangun Subur selaku Head of Innovation Dentsu Creative Indonesia, Ir. Adrianto (Andre) Djokosoetono, MBA selaku President Director PT Blue Bird Tbk, dan Vonny Tresno Santoso selaku CEO SR Land Properties. Para speaker memberikan wawasan mengenai mengasah pola pikir kreatif untuk tetap relevan di tengah dinamika perubahan konsumen dan tren.

Baca Juga :   Berpengaruh di Asean, Investor Tiongkok Jajaki Potensi Kerja Sama dengan Mitra Bisnis di Indonesia

Setelah berlangsungnya Morning Breakout Session, dilanjutkan dengan Afternoon Breakout Session: How to Do It? Dengan membawakan materi terkait strategi marketing. Topik ini memberikan gagasan seputar marketing dan bisnis. tema-tema yang diangkat pada sesi sore ini adalah AI and The Art of Storytelling yang menghadirkan Indonesia Wira Gumay General Manager Creative Dentsu Indonesia, Google Cloud dan Alternative Media Group. Lalu, berlangsung juga sesi From Fear to Fortune yang dibawakan oleh XL Axiata Business Solutions dan Erspo. Serta sesi The Bottom-of-Funnel: Key to Sales Conversion yang dibawakan oleh Asnawi Jufrie selaku Vice President & General Manager of Southeast Asia Sleekflow, dr. Oky Pratama, Dipl. AAAM selaku Owner Bening’s Clinic, dan PT BYD Motor Indonesia.

Dalam sesi berikutnya, Social Impact Through Inclusive Marketing dibawakan oleh dr. Dyah Anggraeni, M.Kes, Sp.PK selaku Komisaris Utama Klinik CITO, Retna Asmoro selaku Marketing Group Head InJourney, dan Brodo Ganesha. Terdapat pula sesi ESG Insights for Indonesia’s Mining Industry yang dibawakan oleh Tubagus Nugraha selaku Dewan Ekonomi Nasional, Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Standard Nikel Indonesia PERHAPI, serta Nickel Industries Limited. Sesi yang terdapat lainnya Sustainable Partnership for Impact yang dibawakan oleh Edric Chandra selaku Program Initiator DSC (Diplomat Success Challenge), Irma Yunita selaku Program Initiator DSC (Diplomat Success Challenge), dan Diah Ayu Nofitasari selaku Senior Officer III Marketing Program PT Pertamina Patra Niaga.

Ada pula Digital For Impact: Global Development Forum for Enterprises menjadi forum untuk berdiskusi mengenai market ASEAN dan Indonesia yang membuka serta memperkuat potensi kerjasama antara investor China dengan mitra bisnis di Indonesia. Forum ini merupakan kolaborasi MarkPlus, Kotler Marketing Group (KMG), serta Phoenix Satellite TV.

Sesi terakhir Indonesia Industry Outlook 2025: The Associations Panel dibawakan oleh Bapak Hermawan Kartajaya, Founder & Chair MCorp. Forum ini di mendiskusikan bagaimana berbagai sektor industri menghadapi tantangan dan peluang di tengah perubahan global, teknologi, serta tren pasar. Untuk memberikan wawasan perspektif dari berbagai sektor, sesi ini menghadirkan tokoh-tokoh utama dari asosiasi industri terkemuka, diantaranya:

  1. Aviliani, Ketua Bidang Pengembangan Kajian Ekonomi Perbankan Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS)
  2. Adhi Lukman, Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI)
  3. Solihin, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO)
  4. Alphonzus Widjaja, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI)
  5. Mahendra Rianto, CSLP, ESLog, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI)
  6. Ilona Juwita, Sekretaris Jenderal Indonesian Digital Association (IDA)
  7. Johannes Loman, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)
  8. Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO)
  9. Hery Kurniawan, Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi Publik dan Kehumasan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS).
Baca Juga :   Jadi Pembuka MarkPlus Conference 2025, The 10th ASEAN Marketing Summit Beberkan Inovasi Pemasaran Ter-update untuk Wilayah ASEAN

Sebagai penutup rangkaian acara, MarkPlus Conference akan dimeriahkan oleh The 16th Annual WOW Night. Acara ini dibuka dengan sambutan dari Irene Umar selaku Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia. “Melalui konsep reimagining marketing yang digagas Hermawan Kartajaya, kita melihat bagaimana musik dapat menjadi kekuatan besar dalam ekonomi kreatif. Musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat strategis untuk membangun identitas merek dan mendorong pertumbuhan Indonesia menuju orange economy.” Sambutan tersebut menjadi pembuka pemberiaan dua penghargaan para penggiat musik membanggakan di Tanah Air.

Penghargaan pertama, Special Accolade: Icon of Indonesian Ethnic Music diberikan kepada Saung Angklung Udjo karena menunjukkan dedikasi luar biasa dalam melestarikan dan mengembangkan musik berbasis etnik Indonesia ke panggung dunia. Lalu dilanjutkan dengan penghargaan Marketeers Music Icon 2024 yang ditujukan kepada musisi-musisi terbaik, baik individu maupun kelompok yang karya dan kiprahnya melampaui batasan genre serta melintasi zaman. Penghargaan ini diberikan kepada Yovie Widianto, Ahmad Dhani, Erwin Gutawa, Dewa Budjana, dan Slank. Setelah pengumuman penghargaan, acara ini ditutup dengan penampilan spesial dari Maliq & D’Essentials. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi laman markplusconference.id atau Instagram @markplusevents. (*)

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics