Menko Airlangga: Pengembangan Kendaraan Listrik Penting

0
85

Industri Alat Angkutan menjadi salah satu sub sektor industri yang tumbuh positif sebesar 7,31% pada kuartal ketiga tahun 2023. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ini, kekuatan industri otomotif di Indonesia didukung oleh 26 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat, kapasitas produksinya di atas 2 juta dan industri ini menyerap 1,5 juta tenaga kerja.

Menko Airlangga menekankan bahwa Pemerintah tengah mendorong pengembangan ekosistem Electric Vehicle (EV). “Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon sebesar 358 juta ton CO²e di tahun 2023. Tentu roadmap electric vehicle menjadi penting,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resminya.

Pengembangan industri kendaraan listrik Indonesia saat ini mendapatkan momentum yang baik dengan telah didukung oleh kondisi Indonesia yang merupakan produsen bahan mineral logam nikel terbesar di dunia sebagai bahan baku dari baterai EV.

“Pengembangan kendaraan listrik di Indonesia tentunya menjadi penting karena investasi terus meningkat dan juga penjualan motor listrik mengalami peningkatan,” kata Menko Airlangga.

Beberapa insentif juga telah dikeluarkan Pemerintah untuk mempercepat implementasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia, antara lain insentif bantuan pemerintah untuk roda 2 baru dan konversi senilai Rp7 juta, kemudian insentif PPN-DTP dimana untuk mobil listrik dan bus listrik dengan nilai TKDN minimal 40% akan diberikan insentif PPN sebesar 10%, sedangkan untuk mobil listrik dan untuk bus listrik dengan TKDN 20%-40% diberikan insentif PPN sebesar 5%.

Baca Juga :   Kompetisi Sepak Bola Liga 2 akan Dimulai Tanpa Penonton

Saat ini, UMKM Indonesia juga telah memiliki kerja sama dengan Busan Economic Promotion Agency (BEPA), Korea Selatan. Lingkup kerja sama ini adalah RnD technology center untuk kendaraan listrik. MoU kerjasama ini diharapkan dapat menjadi titik penting, unutk meningkatkan peran UMKM/IKM Indonesia dalam ekosistem EV.

Leave a reply

Iconomics