
Moody’s Beri Rating Utang Indonesia Baa2 dengan Outlook Stable

Kementerian Keuangan melakukan pemaparan realisasi APBN 2019 di kantor Kementerian Keuangan, Selasa (07/01/2019)/The Iconomics
Moody’s memberikan peringkat utang (rating) Indonesia pada posisi Baa2, dengan outlook stable. Peringkat utang Indonesia oleh Moody’s telah masuk dalam kategori investment grade sejak Januari 2012.
Dalam laporannya, Moody’s menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil, kebijakan fiskal yang baik dan pengelolaan yang pruden, dengan tingkat beban utang pemerintah dan defisit APBN yang rendah merupakan faktor positif bagi peringkat utang Indonesia. Moody’s juga menggarisbawahi komitmen pemerintah dalam keberlanjutan reformasi struktural dan fiskal yang baik dan konsisten.
Moody’s juga menilai defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang rendah menciptakan beban utang pemerintah yang juga rendah yaitu sekitar 30% dari PDB pada 2019. Nilai tersebut jauh di bawah rata-rata negara-negara peers yaitu 47,3%. Penilaian positif juga diberikan Moody’s atas posisi defisit transaksi berjalan Indonesia yang juga berada di bawah negara-negara peers. Selain itu, Indonesia dinilai mempunyai buffer yang memadai untuk menghadapi tantangan global.
Namun Moody’s juga melihat adanya risiko yang dapat timbul dari faktor lingkungan dan geografis Indonesia. Dampak yang mungkin ditimbulkan antara lain penurunan produksi pertanian, kerusakan infrastruktur dan properti.
Moody’s melihat ada beberapa faktor yang dapat mendorong peningkatan peringkat utang Indonesia ke depan, yakni kebijakan fiskal yang baik dan dinilai akan berkelanjutan, potensi peningkatan penerimaan negara, peningkatan pendapatan per kapita, serta pendalaman pasar keuangan dan peningkatan daya saing.
Langkah Moody’s mempertahankan peringkat utang Indonesia pada posisi Baa2 dengan outlook stable tersebut menunjukkan bahwa fokus pemerintah pada upaya menjaga stabilitas di tengah gejolak global dinilai baik. Selain itu, reformasi struktural dan fiskal yang dijalankan pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya juga dipandang memberikan hasil positif.
Pengumuman Moody’s ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tinggi dari dunia internasional kepada perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global. Apresiasi dari lembaga internasional terkemuka, seperti lembaga pemeringkat utang, terhadap kinerja perekonomian Indonesia memiliki peran penting untuk mewujudkan APBN yang lebih sehat, adil, dan mandiri serta perannya dalam perbaikan perekonomian Indonesia secara umum.
Sebelum Moody’s, lembaga pemeringkat lainnya memberikan outlook-nya juga. Fitch memberikan peringkat utang BBB dengan outlook stable, S&P memberikan peringkat BBB- dengan outlook stable, Japan Credit Rating Agency memberikan peringkat utang BBB+ dengan outlook stable dan Rating & Investment memberikan peringkat BBB dengan outlook table.
Leave a reply
