
Pemerintah Nilai PEN Akan Optimal di Semester II/2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/The Iconomics
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2021 mencapai sekitar 4,5% hingga 5,5%. Walau demikian, pemulihan ekonomi nasional (PEN) karena dampak wabah Covid-19 setelah baru akan berjalan maksimal pada Semester II/2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya memperkirakan dampak Covid-19 masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional di Semester I/2021. Ditambah lagi vaksin Covid-19 baru akan ditemukan pada semester I dan baru akan dilakukan vaksinasi secara meluas pada Semester II/2021.
“Sebetulnya semester I tahun depan kita tidak bisa asumsikan pemulihan yang full power karena pasti Covid-19 masih akan menjadi salah satu faktor yang menahan pemulihan, baik konsumsi, investasi maupun pemulihan ekonomi global,” kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (2/9).
Tingginya tingkat pemulihan untuk tahun depan,kata Sri Mulyani, akan sangat bergantung kepada penemuan vaksin dan dilakukannya vaksinasi secara meluas pada semester II. Sebab, ketersediaan vaksin Covid-19 diharapkan memberikan keyakinan kepada masyarakat untuk dapat beraktivitas normal kembali.
“Kalau seandainya vaksinasi sudah bisa dilakukan dan itu akan memberikan confidence,” kata Sri Mulyani.
Dana Moneter Internasional (IMF), kata Sri Mulyani, memperkirakan pemulihan yang lebih cepat lagi dibandingkan perkiraan pemerintah. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh 6,1% pada 2021. Angka ini, kata Sri Mulyani, sangat bergantung proses penanganan vaksin Covid-19 yang diterapkan.
Sebagai informasi, berikut asumsi dasar makroekonomi yang diproyeksikan pemerintah sebagai dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021. Untuk pertumbuhan ekonomi diproyesikan sekitar 4,5%-5,5% secara tahunan (yoy), inflasi 3,0% yoy, nilai tukar Rp 14.600 per dolar AS dan tingkat suku bunga SBN tenor 10 tahun adalah 7,29%
Leave a reply
