Presdir Prodia Sebut Kaum Perempuan Semakin Berkembang di Era Transformasi Digital

0
1003
Reporter: Rommy Yudhistira

Presiden Direktur PT Prodia Widyahusada Tbk Dewi Muliaty mengungkapkan beberapa tantangan pimpinan perempuan terutama di era transformasi digital yang semakin berkembang saat ini. Di era transformasi digital, peluang perempuan dalam bidang teknologi informasi menjadi lebih terbuka sehingga bisa sejajar dengan kaum pria.

Karena itu, kata Dewi, kaum perempuan harus memaksimalkan peluang tersebut. Tantangan lainnya yang dihadapi kaum perempuan di era transformasi digital ini terkait dengan kepemimpinan.

“Tentang kepercayaan diri menghadapi misalnya kepemimpinan yang sama. Hal-hal seperti itu menjadi juga suatu tantangan atau peningkatan yang harus kita lakukan,” kata Dewi dalam acara 2nd Inspiring Women Awards 2022 yang digelar The Iconomics secara virtual, Jumat (11/3).

Dewi mengatakan, perempuan memiliki keunggulan multitasking di satu sisi memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan, dan juga memiliki tanggung jawab untuk mengurus keluarga terutama dalam hal merawat anak. Meski tidak mudah dilakukan, hal tersebut bisa dikerjakan dengan baik apabila seorang perempuan mendapat dukungan dari orang-orang terdekat, baik itu keluarga maupun dukungan seorang suami.

Baca Juga :   Huawei Menjawab: Teknologi 5G dan Pasar Indonesia

“Ini kelebihan perempuan sehingga ini pada saatnya juga menjadi tantangan buat kita. Terutama dalam meniti karier, itu kan tidak mudah juga. Bagaimana dukungan dari suami atau keluarga untuk bisa berkarier dengan baik, tetapi juga kita bisa menyeimbangkan kehidupan pribadi kita,” kata Dewi.

Sebagai seorang perempuan, kata Dewi, pihaknya harus menjalin komunikasi yang baik, berkomitmen, dan berjuang, untuk melewati segala macam rintangan serta tantangan yang harus dihadapi untuk masa yang akan datang. “Bagaimana juga kita harus terus melakukan peningkatan diri, melakukan networking, kemudian melakukan inovasi, dan peningkatan kapasitas diri,” ujar Dewi.

Khusus di Prodia, kata Dewi, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan, mayoritas pekerjanya merupakan kaum perempuan. Jumlah perempuan menempati porsi sebanyak 74% dari keseluruhan karyawan.

Sedangkan untuk di level manajer terdapat 68% perempuan, kemudian untuk tingkat board of commissioner (BOC) sekitar 40% atau 2 dari 5 adalah perempuan. Selanjutnya, untuk di level board of director terbilang memiliki porsi yang cukup besar yakni sebanyak 80% atau 4 dari 5 orang itu perempuan.

Baca Juga :   Menristek: Contoh Korsel agar Indonesia Bisa Jadi Negara Maju di 2045

“Kalau kita lihat women’s leadership di Indonesia secara untuk bisnis itu kita lihat data dari BPS menunjukkan bahwa ternyata tenaga kerja laki-laki dan perempuan itu sebenarnya hampir berimbang. Namun pada level manajer itu tetap masih banyak kaum laki-laki,” katanya.

Leave a reply

Iconomics