BNI Bidik Pertumbuhan Kredit 10% Tahun 2024

0
146

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperkirakan kondisi ekonomi pada tahun 2024 tetap tumbuh positif, didukung oleh beberapa katalis seperti pemilihan umum. Ekonomi Indonesia akan tetap resilient didukung kebijakan moneter dan fiskal yang suportif.

“Dengan resilinet-nya ekonomi, kami memperkirakan kredit di tahun depan dapat tumbuh di kisaran 10% sejalan dengan pertumbuhan industri,”ujar Mucharom, Direktur Human Capital & Compliance BNI dalam acara Public Expose Live 2023, dikutip Jumat (1/12).

Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia dalam pidatonya pada ‘Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2023” memperkirakan pertumbuhan kredit pada tahun 2024 sebesar 10%-12%. Sementara pada tahun 2025 tumbuh sebesar 11%-13% pada 2025.

Mucharom menjelaskan segmen yang masih menjadi fokus pertumbuhan BNI kedepan adalah segmen korporasi, khususnya blue chip corporate, baik swasta maupun BUMN, serta turunan value cahain-nya di segmen enterprise hingga konsumer.

“Kinerja kredit perusahaan anak pun akan lebih optimal sebagai dampak transformasi bisnis yang mulai berjalan, dihasilkan dari Hibank yang fokus pada pembiayaan UMKM berbasis cluster dan BNI Finance yang fokus pada pembiayaan kepemilikan mobil di segmen konsumer,” jelasnya.

Baca Juga :   BNI akan Hentikan Layanan BNI Mobile Banking pada 2025, Nasabah Mulai Beralih ke wondr by BNI

Hingga September 2023, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 7,8% YoY menjadi Rp671,4 triliun, yang didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan Perusahaan Anak.

Mucharom mengatakan tahun depan suku bunga diperkirakan tetap tinggi. Karena itu, untuk menjaga margin, BNI akan mengelola cost of fund (CoF) agar tetap efisien. Per September 2023, CoF BNI berada di kisaran 2%, lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi di atas 3%.

BNI juga terus mengupayakan perbaikan kualitas aset. Hingga September 2023, kualitas kredit terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio NPL dan LaR.

Rasio NPL per September 2023 tercatat berada di level 2,3%, telah jauh membaik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,0%. Sementara itu, rasio LaR, yang mencakup NPL, kredit pada kolektibilitas 2, dan kredit kolektibilitas lancar yang sedang direstrukturisasi tercatat sebesar 14,4%, membaik dibandingkan September tahun 2022 yang sebesar 19,3%.

Baca Juga :   Ada Isu Kredit Tanpa Jaminan, BNI: Proses Legal Penyaluran Kredit Sesuai Koridor

“Kami optimis, kinerja kami terus meningkat. Namun, ini merupakan proyeksi awal. Kami masih merasa perlu untuk mencermati perkembangan lebih lanjut pada indikator-indikator makroekonomi utama hingga akhir tahun ini untuk menetapkan target pertumbuhan kredit dan laba tahun depan secara lebih presisi,” ujar Mucharom.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics