PHRI: Dampak Covid-19, 95% Restoran Tutup, Ribuan Karyawan Akan Dirumahkan
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai restoran mula banyak tutup sejak pemerintah menetapkan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah. Sejak itu, pengunjung mulai menurun dan berlanjut dengan penurunan pendapatan yang akhirnya tak mampu menutup biaya produksi.
Penasihat PHRI Sudrajat mengatakan, pihaknya memperkirakan sekitar 95% restoran terutama di pusat perbelanjaan atau mal telah tutup. Restoran yang masih beroperasi hingga saat ini merupakan restoran yang tidak terletak di kawasan mal.
“Saat ini pun barangkali 95%-98% restoran banyak yang tutup, sedangkan yang buka dominan tidak dalam mal. Karena di mal kan beban sewanya berat sedangkan yang standalone sewanya tidak terlalu berat,” kata Sudrajat saat dihubungi di Jakarta, Selasa (5/5).
“Untuk apa kita buka tapi kita minus atau untuk apa kita buka tapi nantinya karyawan terkena wabah dan implikasinya menjadi luas. Mudah-mudahan pemerintah bisa lebih tegas sehingga penyebarannya makin menurun dengan lebih cepat.”
Meski dalam kondisi berat saat ini, beberapa restoran telah menyesuaikan ke arah pelayanan melalui delivery dan take away. Pendapatan dari kanal-kanal demikian, kata Sudrajat, hanya menghasilkan sekitar 30%-40% dari pendapatan sebelumnya.
Menghadapi situasi ini, menurut Sudrajat, mayoritas pemilik restoran mengambil sikap wait and see untuk mempertimbangkan waktu membuka kembali restoran mereka. Tetapi, ketika situasi pandemi ini membaik, recovery industri restoran pun akan terjadi secara bertahap.
Situasi ini, kata Sudrajat, sangat memberatkan bagi pebisnis tingkat menengah ke bawah. Terlebih sebagian pebisnis restoran ini telah melakukan pinjaman dari bank untuk membangun usaha mereka sehingga berat bagi mereka untuk membayar pinjaman berikut bunga kepada bank.
Kemudian, para pengusaha restoran ini juga harus menyiapkan dana untuk Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya sesuai imbauan pemerintah. Sudrajat akan tetapi tidak yakin perusahaan akan mampu membayar THR secara penuh karena wabah virus corona ini.
Karena itu, kata Sudrajat, tidak tertutup kemungkinan puluhan pebisnis restoran yang akan menutup usaha mereka. Dengan begitu, tidak dapat dipungkiri akan ada sejumlah restoran yang merumahkan karyawannya dan bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Dalam situasi seperti sekarang ini, kita tentu sangat prihatin kepada ratusan jutaan pekerja yang terhempas akibat kehilangan pekerjaan. Kalau boleh saya beri masukan kepada seluruh masyarakat baik itu pengusaha hotel, restoran dan lainnya, kebutuhan paling mendasar adalah beras jadi akan lebih baik jika dapat kasih beras 10 kilogram atau 12 kilogram secara langsung kepada yang terdampak untuk sebulan,” kata Sudrajat.