Pendapatan Turun, Laba Bersih BUMI Resources Tbk Masih Naik 12,3%
Emiten batubara milik Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Tbk [BUMI] membukukan Laba Periode Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk atau laba bersih sebesar US$67,6 juta pada kuartal pertama 2024, naik 12,3% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan laba ini terjadi di tengah pendapatan yang turun karena harga jual batu bara yang anjlok.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, penjualan batu bara BUMI mencapai 18,4 juta ton, naik 19% dari 15,4 juta ton pada periode kuartal pertama tahun lalu.
Total batu bara yang ditambang pada kuartal pertama 2024 mencapai 19,5 juta ton, naik 21% dari 16,1 juta ton pada periode kuartal pertama 2023.
Namun, meski volume penjualan naik, harga rata-rata batu bara BUMI mengalami penurunan tajam.
“Realisasi harga jual rata-rata batu bara turun tajam sebesar 27% menjadi US$75,8/ton versus US$103.7/ton di periode kuartal I-2023,” jelas Dileep Srivastava, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BUMI dalam keterangan yang diterima Theiconomics.com.
Akibat penurunan harga jual ini, pendapatan bruto BUMI pun anjlok 12,5% menjadi US$1,44 miliar, dari US$1,64 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
“Sekitar 35% dari pendapatan bruto dibayarkan untuk royalti, pajak, dan subsidi yang secara signifikan memengaruhi likuiditas dan marjin,” ujar Dileep.
Dileep mengatakan, sebagai penyuplai batubara terbesar untuk kebutuhan domestik seperti listrik, semen, dan pupuk dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah juga turut menurunkan pendapatan dan marjin.