Tips Pengelolaan THR yang Ciamik

0
15

Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi momen penting yang dinantikan banyak orang. Ketika THR telah diterima, sering kali pengalokasian dana tersebut kurang mempertimbangkan pilihan untuk berinvestasi.

“Dalam mengelola THR, penting untuk mengambil langkah-langkah cerdik yang dapat membantu kita dalam mencapai kualitas hidup yang lebih baik, tak hanya sebatas memenuhi untuk kebutuhan Lebaran, tetapi juga hingga masa depan,” kata Managing Director – Head of Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom dalam keterangan resminya.

Intip beberapa tips yang dibagikan supaya bisa THR lebih bermanfaat banyak. Pertama, cerdik bedakan kebutuhan vs. kemauan. Membedakan antara kebutuhan dan kemauan adalah langkah awal yang penting dalam mengelola keuangan dengan bijak. Kekayaan yang berkelanjutan tidak hanya didasarkan pada pendapatan yang besar, tetapi juga pada kemampuan untuk mengatur pengeluaran dengan baik.

Sebagai langkah awal, identifikasi dulu kebutuhan kamu dan prioritaskan untuk memenuhinya, seperti zakat, membeli tiket mudik, memberi THR untuk asisten rumah tangga (ART), dan sebagainya. Untuk pengeluaran-pengeluaran lain, misalnya buka puasa bersama atau bukber, bisa menyikapinya dengan menyepakati budget di awal agar lebih hemat. Selain itu, walau banyak promo dan diskon Lebaran menanti, penting untuk tetap tenang dan berpikir rasional. Sebaiknya, belilah barang-barang yang benar-benar diperlukan dan akan digunakan secara maksimal.

Baca Juga :   Dukung IKN, DBS Indonesia Tanam 700 Pohon Durian hingga Nangka

Kedua, lakukan simple budgeting dengan metode 50/30/20. Setelah membedakan kebutuhan dan kemauan, menerapkan prinsip simple budgeting juga menjadi solusi yang tepat untuk mengelola THR. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode 50/30/20, yang membagi pendapatan menjadi tiga kategori utama yakni kebutuhan, keinginan, dan tabungan.

Sekitar 50% dari pendapatan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, seperti makanan, transportasi, tagihan rutin, dan kebutuhan lainnya. Lalu, 30% untuk memenuhi keinginan, misalnya baju baru, ornamen Lebaran, dan lain-lain. Terakhir, sisihkan 20% untuk tabungan, dana darurat, dan investasi.

Ketiga, investasikan THR untuk capai tujuan keuangan jangka panjang. Zaman sekarang banyak orang berkata, “Nabung doang mana berasa bos. Investasi!” Namun, perlu diingat, investasi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan secara instan. Sebagai langkah pertama, penting untuk memahami konsep “pay yourself first” yang mengajarkan pentingnya menyisihkan pendapatan dalam rangka mengutamakan kebutuhan diri sendiri. Sesuai metode simple budgeting di atas, penting untuk mengalokasikan sebagian dari THR untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Hal ini penting sebagai langkah yang lebih proaktif dalam mengelola keuangan dan memperoleh keuntungan jangka panjang.

Baca Juga :   DBS Indonesia Berikan Pembiayaan Rp100 Miliar untuk UMKM Lewat Modalku

Dua faktor yang perlu dipahami dalam berinvestasi adalah inflasi dan waktu. Dengan berinvestasi, dapat menghasilkan keuntungan yang melebihi tingkat inflasi, sehingga memungkinkan uang kita untuk tetap bernilai seiring berjalannya waktu. Selain itu, investasi juga memanfaatkan konsep waktu atau compounding, di mana keuntungan yang diperoleh dari investasi akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Namun sebelum berinvestasi, jangan lupa untuk miliki tiga hal ini tabungan dana darurat (idealnya sebesar 6-12 kali biaya hidupmu per bulan), memiliki proteksi atau asuransi, dan kenali terlebih dahulu jenis-jenis investasi seperti saham, obligasi, dan reksadana.

Keempat, lakukan secara disiplin dan konsisten. Setelah membuat anggaran dan mulai berinvestasi melalui reksadana yang kini dapat dilakukan secara berkala rutin setiap bulan dengan modal terjangkau mulai dari Rp100.000, hal selanjutnya yang perlu diingat adalah jangan biarkan prinsip-prinsip ini hanya berlaku untuk THR saja. Dengan mengelola keuangan dengan baik setiap harinya secara disiplin dan konsisten, kita dapat membangun kebiasaan yang sehat dalam mengelola uang dan meningkatkan kekayaan kita dari waktu ke waktu.

Leave a reply

Iconomics