Kadin dan Buddha Tzu Chi Indonesia Galang Dana untuk Wabah Corona
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menggalang dana bantuan dengan target Rp 500 miliar untuk pengadaan alat-alat kesehatan bagi tenaga medis yang tengah berjuang dalam menangani pandemi virus corona.
Dari target tersebut, kata Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, yang sudah terkumpul mencapai Rp 300 miliar dalam bentuk kas. Dana itu diperoleh hanya dari pengusaha “besar” Indonesia. Namun, mereka juga menerima donasi dari pengusaha-pengusaha daerah, pengusaha menengah yang ingin berkontribusi dalam penggalangan dana.
Menurut Rosan, dana tersebut melalui inisiatif yang dinamai dengan “Pengusaha Peduli NKRI” telah mengadakan berbagai alat-alat kesehatan seperti alat pengecekan cepat Covid-19 alat pelindung diri (APD), masker, ventilator dan obat-obatan. Perlengkapan tersebut akan disalurkan kepada berbagai lembaga yang menangani Covid-19 seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas), Palang Merah Indonesia (PMI), Kementerian BUMN dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Kami ingin berkoordinasi dengan BUMN karena kami mengetahui bahwa BUMN ini sangat aktif sekali dalam menjalankan beberapa perintah yang menyangkut penanganan Covid-19 termasuk di Wisma Atlet,” tutur Rosan saat telekonferensi di Jakarta, Selasa (24/3).
Rosan menuturkan, pihaknya telah memberikan 5.000 rapid test kit kepada Wisma Atlet, 5.000 rapid test kit kepada rumah sakit Pertamina Jaya. Kemudian, 2.000 APD pun telah disalurkan. Khusus kepada Garuda Indonesia, telah disalurkan 10 ribu masker untuk digunakan para pilot dan pramugarinya.
“Selain itu, kami juga telah memberikan kendaraan mobil untuk membersihkan seluruh masjid di Jakarta. Dan sumbangan-sumbangan yang lain kepada rumah sakit juga telah disalurkan karena barang-barang kami sudah masuk sejak Jumat,” kata Rosan.
Dalam kesempatan yang sama, Managing Director Sinar Mas, Gandi Sulistiyanto Soeherman pun berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kemudahan bagi dunia usaha dari segi birokrasi terkait proses importasi barang peralatan kesehatan. Dan sekarang sedang membahas dengan Kementerian Keuangan mengenai potensi kemudahan perpajakan khususnya terkait bea masuk alat-alat kesehatan.
Sulis, demikian sapaan akrabnya, pun turut mengapresiasi kesempatan untuk bekerja sama dengan BUMN. Swasta membutuhkan bantuan pemerintah dan khususnya BUMN dari segi impor obat-obatan.
“Karena posisi pengadaan obat-obatan dari negara asal impor sudah di-lock, dan hanya diperbolehkan secara G2G (antar-pemerintah). Kita tidak punya kekuatan dalam mengimpor barangnya tanpa bantuan dari pemerintah Government. Pemerintah paling tepat saya rasa ya BUMN,” kata Sulis.
Sebagai informasi, pada Selasa (24/3), Ciputra Group, First Resources Ltd., Mulia dan Wilmar International merupakan perusahaan yang bergabung dalam inisiatif “Pengusaha Peduli NKRI”. sebelumnya ada Astra International, Panin Group, PT Fajar Surya Wisesa Tbk., Wings Corporation, Rajawali Corporation, Garudafood, Nutrifood Indonesia, beserta FKS Group, PT Pan Brothers Tbk., PT Sritex Tbk., dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk telah lebih dulu berkomitmen memberikan donasi.
Sementara, Kadin dan Yayasan Buddha Tzu Chi bersama Sinar Mas, Artha Graha Peduli Foundation, PT Djarum, Agung Sedayu Group, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Puradelta Lestari Tbk, dan Triputra Group telah menginisiasi donasi pada Kamis (19/3) pekan lalu.