Pendapatan dan Laba Pegadaian Naik di Atas 30% Berkat Emas di 2019

0
730
Reporter: Leo Farhan

PT Pegadaian (Persero) berhasil membukukan pendapatan sekitar Rp 17,69 triliun pada 2019. Angka ini naik 38,85% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 12,74 triliun. Kenaikan pendapatan ini disebut karena ditopang semua lini bisnis perusahaan terutama pertumbuhan tabungan emas.

Sementara untuk pendapatan sewa modal dan administrasi dari hasil bisnis gadai tumbuh 15,53% menjadi Rp 12,94 triliun. Perseroan juga berhasil menggenjot laba sebesar 48,76% sepanjang tahun lalu. Kemudian, lini emas Pegadaian membukukan pendapatan Rp 4,5 triliun. Tumbuh 235,82% dari sebelumnya Rp 1,34 triliun. Sedangkan pendapatan lainnya seperti kredit dan gadai barang naik menjadi Rp 239,59 miliar dari Rp 192,76 miliar pada 2018.

Perusahaan juga mencatat adanya pertumbuhan beban dari perolehan emas. Beban ini tumbuh dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp 4,3 triliun. Secara keseluruhan beban Pegadaian naik dari Rp 9,11 triliun menjadi Rp 13,48 triliun.

Dari fakta ini, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, kenaikan pertumbuhan ini akan membuat perseroan mengutamakan bisnis utama gadai, selain mengembangkan produk-produk non-gadai lainnya. Di samping itu, Kuswiyoto juga menyinggung rencana penawaran saham publik perdana (IPO) Pegadaian walau belum ada jadwal dan waktu yang pasti untuk itu.

Baca Juga :   Diminta Antisipasi Dampak Perang Rusia-Ukraina, Ini Jawaban Pertamina soal BBM

“Saat ini pegadaian masih mau mempercantik diri dahulu, untuk IPO tentunya kita sudah ada mengarah kesana, untuk pastinya kita belum tahu,” kata Kuswiyoto di Jakarta,Kamis (13/2).

Dengan peningkatan pendapatan dan laba itu, Pegadaian menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba akan lebih tinggi lagi di 2020. Dan tentu saja dengan penerapan strategi yang berbeda. Dikatakan Direktur Keuangan Pegadaian Ninis Kesuma, untuk meningkatkan laba, perusahaan masih akan mengutamakan sektor bisnis ke bisnis semisal kerja sama dengan BUMN ataupun non-BUMN.

“Kami sudah punya 541 perusahaan mitra dari BUMN dan non-BUMN, dengan tujuan mensinergikan produk Pegadaian dengan kebutuhan mitra tersebut,” kata Ninis.

Selain menambah mitra bisnis, Pegadaian saat ini juga telah memiliki sekitar 351 marketing eksekutif yang khusus menangani pemasaran bisnis ke bisnis. Pegadaian juga mulai melakukan Employee Get Customer (EGC) yang mana Pegadaian meminta kepada seluruh karyawan perusahaan untuk sekaligus menjadi pemasar produk dengan memberi imbalan berupa insentif.

“Jadi karyawan, kita jadikan marketing juga, tawari tetangganya, tawari temannya, dan ada reward-nya,” kata Ninis.

Leave a reply

Iconomics