Pupuk Indonesia Berupaya Bantu Petani dan Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
PT Pupuk Indonesia (Persero) berupaya membantu petani dan mewujudkan ketahanan pangan nasional untuk menuju Indonesia emas 2045. Melalui program Makmur, Pupuk Indonesia telah membantu sebanyak 107.642 petani tahun 2023.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, program Makmur turut meraih pencapaian target perluasan lahan 358.885 hektar atau 130% dari target 275.000 hektar. Dengan pencapaian itu, Pupuk Indonesia semakin memperkuat posisi sebagai pilar penting dalam sektor pertanian nasional.
“Kami terus menjalankan program Makmur yang telah memberikan hasil luar biasa. Jumlah petani yang bergabung mencapai 107.642 petani atau 108% dari target 100.000 petani,” kata Rahmad dalam keterangannya pada Kamis (1/8).
Kemudian, kata Rahmad, Pupuk Indonesia turut mencatat pendapatan sebesar Rp 79,2 triliun dan menempati peringkat 71 dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 tahun 2024. Capaian itu membuktikan dedikasi dan kinerja dari seluruh jajaran perusahaan dalam menghadapi ekonomi yang menantang.
Di samping itu, kata Rahmad, pencapaian yang berhasil diraih perusahaan terjadi ketika tantangan ketidakstabilan produktivitas pertanian akibat pergeseran musim tanam yang disebabkan El nino. Kendati demikian, Pupuk Indonesia mampu memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk nasional melalui 2 strategi utama yakni meningkatkan produksi, dan melakukan inovasi.
Agar lebih dekat dengan petani, kata Rahmad, Pupuk Indonesia meluncurkan program Pupuk Indonesia Menyapa dan program Tebus Bersama. Bersama Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia mengimplementasikan aplikasi i-Pubers secara nasional.
Melalui aplikasi tersebut, kata Rahmad, para petani bisa menebus pupuk bersubsidi di seluruh kios mitra Pupuk Indonesia hanya dengan menggunakan KTP. “Langkah-langkah ini merupakan komitmen dan dedikasi kami untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa, menjaga kelangsungan hidup bangsa dengan menjaga ketahanan pangan dan ketersediaan pasokan pupuk di seluruh Tanah Air,” ujar Rahmad.
Menyambut masa depan, kata Rahmad, pihaknya akan memanfaatkan posisi strategis Indonesia untuk menjadi hub green hydrogen dan green ammonia. Apalagi Pupuk Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemain global di industri green ammonia.