4 Alasan Gubernur BI Sebut Ekonomi Keuangan Digital Masa Depan Indonesia

0
107
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Bank Indonesia (BI) prospek perekonomian digital Indonesia masih menjanjikan walau dibayang-bayangi wabah virus corona yang menular secara global. Apalagi dampak wabah virus corona terhadap perekonomian global disebut hanya bersifat jangka pendek.

Karena itu, kata Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam kondisi seperti ini industri harus kreatif dan optimistis untuk mencari sumber pertumbuhan ekonomi yang baru. Ekonomi keuangan digital, kata Perry, menjadi masa depan dari perekonomian Indonesia.

Menurut Perry ada 4 alasan mengapa ekonomi keuangan digital menjadi masa depan perekonomian Indonesia. Pertama, Indonesia memiliki pasar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang mencapai 64,3 juta pelaku usaha. Pangsa yang potensial ini justru menjadi incaran pasar global karena relatif belum disentuh oleh industri.

“Belum kita bicara soal masalah inklusi keuangan. Kita tidak boleh hanya puas memasukkan mereka ke sektor keuangan. Itu hanya intermediate target. Targetnya adalah inklusi ekonomi,” kata Perry di Jakarta beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, kata Perry, 55% dari populasi Indonesia merupakan generasi milenial. Kehadiran kelompok milenial telah menuntut perubahan dalam perilaku pasar di mana mereka menginginkan pelayanan yang cepat, mudah, dan dapat diakses melalui genggaman tangan lewat aplikasi di telepon pintar.

Baca Juga :   GoPay, UMKM dan Inklusi Keuangan

Generasi milenial, kata Perry, juga cenderung lebih kreatif dan inovatif serta memiliki hasrat wirausaha yang kuat. Perry karena itu berharap bisa mengkolaborasikan para UMKM dengan generasi milenial sehingga menciptakan budaya startup yang kuat untuk membangun perekonomian negara.

Ketiga, kecepatan perkembangan teknologi platform digital, kata Perry, akan berperan dalam mempermudah terciptanya model bisnis baru dan mendorong kewirausahawan. “Dulu kalau kita mau mengintegrasikan satu platform dengan platform lain harus kemudian diubah. Platformnya harus sama. Sekarang platformnya boleh beda tapi kita bisa sambungkan dengan Aplication Programing Interface (API), yang sangat mudah,” kata Perry.

Terakhir, kata Perry, salah satu garis besar kebijakan pemerintah yaitu pembangunan klusterisasi UMKM melalui korporatisasi, dan technical upgrading. Salah satu bagian dari Omnibus Law Cipta Kerja yakni mengenai bagaimana menciptakan ekosistem bagi UMKM sehingga dapat menjadi lebih korporatisasi. Ditambah teknologi digital juga bisa membantu UMKM bertumbuh melalui perbaikan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penyaluran dana dari Bank Wakaf Mikro.

Baca Juga :   Jika Tidak Disiplin, Kasus Positif Covid-19 Bisa Tembus 500 Ribu Akhir 2020

“Inilah keempat alasan dari Banyak alasan yang memberikan hope, confident. Inilah masa depan indonesia sehingga kita bisa lebih kuat menghadapi serangan atau wabah seperti ini,” kata Perry.

Leave a reply

Iconomics