Kembali Digelar, 54 Emiten Mengikuti Public Expose Live 2022
PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, kemblai menyelenggarakan acara Public Expose Live tahun 2022. Sebanyak 54 emiten berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung selama lima hari mulai Senin (12/9) ini.
“Pada Public Expose Live tahun ini akan terdapat 54 perusahaan tercatat yang telah siap untuk memaparkan kinerja dan rencana perusahaannya ke depan. Ini merupakan momen yang sangat tepat dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh investor untuk lebih mengenal kondisi kesehatan perusahaan tercatat, karena belum lama ini laporan keuangan tengah tahun telah disampaikan oleh masing-masing perusahaan tercatat,” ujar Iman Rachman, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia dalam sambutannya pada pembukaan acara Public Expose Live 2022 ini, Senin (12/9).
Pelaksanaan Public Expose Live 2022 ini merupakan salah satu upaya penyebaran informasi terkini mengenai perusahaan tercatat kepada investor dan merupakan rangkaian acara dalam rangka memperingati 45 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.
Kegiatan ini juga merupakan wadah yang tepat bagi perusahaan tercatat dan investor untuk saling berinteraksi secara langsung serta berbagi informasi dan pemahaman mengenai kondisi dan kinerja perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
“Dengan bertemunya perusahaan tercatat dan investor dalam kegiatan ini diharapkan dapat menambah kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia yang akhirnya dapat menambah basis investor lokal di Bursa Efek Indonesia,” ujar Iman.
Iman mengatakan selaku Self-Regulatory Organization (SRO), PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, terus melakukan berbagai transformasi digital, sebagai komitmen untuk terus memfasilitasi masyarakat dalam kemudahan mendapatkan informasi pasar modal terkini. Penyampaian informasi terkini ini merupakan salah satu bentuk perlindungan investor yang dilakukan oleh SRO.
“Selama masa pandemi ini, seluruh sosialisasi diadakan secara online, termasuk penyelenggaraan Public Expose Live ini yang masih kami selenggarakan secara full virtual. Dengan demikian seluruh inevstor di Indonesia memperoleh kesempatan untuk mendapatkan informasi perkembangan perusahaan tercatat secara langsung dari pihak manajemen,” ujarnya.
Upaya SRO, tambahnya dalam mengakselerasi transformasi digital sejak tahun 2019 dan berlanjut ke tahun 2020 dan 2021, telah berdampak positif bagi terciptanya tonggak baru pencapaian pasar modal Indonesia. Saat ini jumlah investor saham sudah mencapai lebih dari 4 juta SID dan ini merupakan hasil kegiatan edukasi yang gencar dilakukan bersama seluruh pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia.
“Kami berharap dengan kondisi pandemi yang lebih baik daripada sebelumnya, kemudahan bagi masyarakat luas untuk mengakses informasi terkini mengenai kinerja perusahaan tercatat dapat semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap investasi di pasar modal Indonesia. Dengan demikian pada akhirnya dapat meningkatkan likuiditas pasar dan jumlah investor,” ujarnya.
Ona Retnesti Swaminingrum, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan dengan semakin bertambahnya jumlah investor pasar modal, penyelenggaraan kegiatan terkait dengan pemenuhan hak-hak investor tidak bisa lagi dilakukan secara fisik namun harus secara online. Oleh karena itu, kegiatan Public Expose Live ini merupakan kegiatan yang sangat baik dan perlu semakin ditingkatkan di masa depan.
“OJK sangat mengapresiasi tingginya antusiasme perusahaan tercatat mengikuti acara Public Expose Live 2022 ini. OJK berharap dengan adanya wadah ini, masyarakat investor akan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan akurat terkait kinerja 54 perusahaan tercatat yang megikuti Public Expose Live sehingga dapat membantu para investor dalam memutuskan investasinya,” ujar Ona yang mewakili Inarno Djajadi, selaku Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK.