Mengenal CUAN, Emiten Milik Prajogo Pangestu yang 5 Kali Perdagangan Sahamnya Disuspensi BEI dalam Setahun

0
103

Founder dan Komisaris Utama PT Barito Pacific Tbk Prajogo Pangestu

Perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. kembali dilakukan pada Selasa 16 Januari 2024, setelah dihentikan sementara (suspensi) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 19 Desember 2023 .

“Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 16 Januari 2024,” tulis Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI dan Pande Made Kusuma Ari A., Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan dalam pengumuman, Senin 15 Januari.

Mengutip RTI, setelah kembali diperdagangkan, harga saham CUAN pada Selasa, 16 Januari 2024 bergerak turun. Per pukul 9.50 WIB, harga CUAN terpantau di level Rp12.100 per saham, turun 9,87 persen dibanding harga 18 Desember 2023 atau sehari sebelum suspensi yaitu sebesar Rp13.425 per saham. Harga sebelum suspensi ini sekaligus merupakan level tertinggi harga CUAN sejak penawaran umum perdana atau IPO.

Perusahaan yang berdiri tahun 2008 ini, resmi tercatat di BEI pada 8 Maret 2023, alias belum setahun jadi penghuni Bursa.

Baca Juga :   46 Tahun Reaktifasi Pasar Modal Indonesia; Baru 4,1% Penduduk Indonesia yang Jadi Investor

Saat penawaran umum perdana saham, harga CUAN ditawarkan sebesar Rp220 per saham. Harganya terus meroket. Sesuai namanya para investor pun meraup cuan yang jumbo hingga 6000% lebih.

 

Disuspensi 5 Kali Sejak IPO

Kenaikan harga yang fantastis ini juga yang kemudian mengundang tanya. Untuk memberikan kesempatan berpikir kepada investor, BEI melakukan beberapa kali suspensi terhadap perdagangan saham CUAN.

Suspensi pertama dilakukan pada 15 Agustus 2023. “Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), pada perdagangan tanggal 15 Agustus 2023,” tulis BEI dalam pengumuman 14 Agustus 2023.

Tak berlangsung lama, BEI membuka suspensi ini pada 16 Agustus 2023. Namun, pada 16 Agustus itu juga, BEI mengumumkan perdagangan saham CUAN kembali dihentikan sementara pada 18 Agustus 2023, dengan alasan yang sama “terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan”. Suspensi kemudian dibuka pada 23 Agustus 2023.

Baca Juga :   Diberitakan Pabrik Bimoli Terbakar, Salim Ivomas Berikan Klarifikasi

Sejak Juli 2023, harga saham CUAN sudah menyentuh level di atas Rp1000 per saham dan terus menanjak. Pada November 2023, BEI pun kembali menghentikan sementara perdagangan sahamnya yang terus menggeliat naik.

Pada 7 November, suspensi dilakukan karena alasan yang sama seperti pada suspensi Agustus 2023. Suspensi ini dibuka pada 8 November.

Namun, seperti halnya pada Agustus 2023, tak lama kemudian BEI kembali mensuspensi saham CUAN pada 10 November 2023, dengan alasan yang masih sama yaitu  terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi ini kemudian dibuka pada 15 November.

Sekitar sebulan kemudian yaitu pada 18 Desember 2023, BEI kembali mengumumkan penghentian sementara perdagangan CUAN mulai 19 Desember. Alasannya juga tetap sama yaitu terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi pada Desember ini terbilang lama, karena BEI baru kembali membuka gemboknya pada 16 Januari 2023, hampir satu bulan.

 

Siapa Pemiliknya?

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk atau CUAN berdiri tahun 2008, sebagai perusahaan yang bergerak pada kegiatan usaha aktivitas perusahaan holding, jasa konsultasi manajemen, dan pertambangan batu bara melalui Perusahaan Anak.

Baca Juga :   Security Crowdfunding Resmi Diluncurkan, OJK Ajak Milenial Investasi di Pasar Modal

Kantor CUAN berada di Gedung Wisma Barito Pacific yang tak lain adalah markas konglomerat Prajogo Pangestu. Ya, sebelum IPO, perusahaan ini memang dimiliki 99,999 persen oleh Prajogo,  yang merupakan pemilik kelompok usaha Barito.

Setelah IPO, Prajogo masih tetap menjadi pengendali di CUAN dengan kepemilikan sebesar 84,97 persen, sementara 15,03 persen lainnya dimiliki investor publik atau masyarakat.

Leave a reply

Iconomics