Tren Digitalisasi Perbankan dan Perilaku Digital Nasabah di Asean

0
209

Ilustrasi layanan digital banking dari UOB Indonesia

Riset UOB ASEAN Consumer Sentiment Study (ACSS) 2023 mengungkap bahwa konsumen ASEAN semakin sering menggunakan layanan perbankan pada perangkat seluler untuk memenuhi kebutuhan finansial. Konsumen ASEAN juga menyambut baik teknologi seperti platform terkonsolidasi untuk data keuangan. Hampir 55% responden kian sering memakai aplikasi perbankan seluler sepanjang tahun lalu, sedangkan, perbankan Internet lewat peramban web berada di posisi kedua dengan 35% responden. Secara terpisah, tingkat penggunaan platform data keuangan terkonsolidasi bertambah 20% di seluruh ASEAN.

Riset tersebut menyampaikan bahwa Thailand dan Vietnam merupakan negara dengan pengguna yang paling antusias di ASEAN. Sementara, di Singapura, satu dari lima Generasi Y semakin sering memakai platform seperti SGFinDex yang menyajikan informasi finansial pengguna secara terkonsolidasi. Nasabah UOB pun tidak hanya dapat mengakses SGFinDex lewat aplikasi UOB TMRW, UOB bahkan menjadi bank pertama yang mengintegrasikan SGFinDex dengan Portfolio Advisory Tools. Maka, penasihat klien UOB dapat memonitor, mengelola, dan mengoptimalkan portofolio aset nasabah secara lebih holistis.

Data penting lainnya, tingkat kunjungan kantor cabang UOB meningkat 17% di ASEAN. Tren ini mencerminkan, nasabah masih memanfaatkan interaksi tatap muka untuk mendukung berbagai kanal digital yang telah tersedia. Di Singapura, lebih dari setengah responden memilih platform digital untuk layanan sederhana, seperti mengajukan permohonan kartu kredit dan debit, serta mengecek status rekening. Namun, nasabah tersebut memilih layanan fisik atau kombinasi dari sejumlah kanal untuk transaksi kompleks, seperti transaksi bernilai besar, mengajukan permohonan atau pembiayaan ulang (refinancing) pinjaman perbankan, serta membeli asuransi. Hal ini sangat sesuai dengan pendekatan multikanal UOB yang melibatkan model interaksi nasabah secara daring-ke-luring (online-to-offline). Efektivitas pendekatan multikanal juga telah terbukti, sebab nasabah multikanal tergolong nasabah yang paling aktif, serta berinteraksi dan bertransaksi hingga 20 kali lebih sering dibandingkan nasabah tradisional.

Baca Juga :   UOB Indonesia dan Prudential Indonesia Pasarkan Produk Asuransi Syariah di TMRW

Pada segmen pembayaran, konsumen ASEAN menjadi pengguna aktif teknologi terkini. Metode pembayaran dengan dompet elektronik/kode QR mendominasi metode pembayaran regional, dan 56% responden telah memakai metode pembayaran tersebut pada tahun lalu. Platform pembayaran e-commerce berada pada posisi kedua dengan 49% responden. Platform ini juga menjadi metode pembayaran yang paling ingin dicoba oleh konsumen, dan 22% responden ingin menggunakan platform ini pada tahun depan.
Di Singapura, konsumen masih memilih metode pembayaran lewat platform perbankan ketimbang platform pihak ketiga. Di sisi lain, kartu kredit dan debit dalam bentuk fisik menjadi metode pembayaran yang paling digemari konsumen setelah dipilih oleh 62% responden. Kartu kredit dan debit yang tersedia pada dompet seluler, serta layanan Peer-to-Peer berada pada posisi kedua dengan 50% responden. Seperti responden lain di tingkat ASEAN, warga Singapura paling tertarik mencoba metode pembayaran dengan kartu kredit atau debit pada dompet seluler pada tahun depan, dan 20% responden berniat melakukannya.

Leave a reply

Iconomics