Wamen BUMN Ungkap 3 Strategi untuk Menangkal Serangan Siber di Himbara

0
118
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan isu serangan cyber menjadi top risk issue di seluruh perbankan di dunia. Tiko mengungkapkan tiga strategi BUMN dalam mengantisipasi serangan cyber yang kerap terjadi.

“Yang pertama memang harus ada kajian mendalam mengenai infrastrukturnya sendiri, jadi infrastrukturnya ini server-servernya, kemudian PC-PCnya ini sudah masuk ke dalam PC dan server yang sudah moderen apa ngga,” kata Tiko dalam program Powerlunch CNBC pada Senin (19/06/2023).

Menurutnya, pada kasus Bank Syariah Indonesia (BSI) terjadi karena pihaknya belum sempat melakukan peremajaan mengingat BSI masih baru saja merger.

“Dalam case-nya BSI kemarin, saya sampaikan bahwa itu memang kan kemarin baru merger belum sempat peremajaan infrastruktur jadi masih ada PC atau server-server yang belum sempat diremajakan,” jelas Tiko.

Kedua, adalah membangun tim security yang mumpuni juga menjadi concern-nya mengingat baru dua atau tiga tahun terakhir baru muncul terkait keahlian security IT. Hal ini juga yang sama dilakukannya pada saat menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri dengan memiliki Livin sehingga perlu dijaga sistem keamanannya karena setiap hari ada sampai puluhan ribu attack.

“Nah ini perlu ada semacam patroly cyber untuk memastikan ini tidak terjadi,” ucapnya.

Baca Juga :   OJK Wanti-wanti Sektor Perbankan, Simak Perkembangan Perbankan Indonesia

Yang ketiga, melihat teknologi intelligence terkait virus apa ke depan yang akan muncul di dunia, serta cara masuk virus tersebut. Tiko sebut pihaknya kerap mengadakan diskusi bersama bank Himbara lain agar pihaknya lebih advance dibanding hacker.

“Supaya kita lebih advance daripada hacker-nya karena kita pasang firewall disini tiba-tiba hacker-nya bisa bikin virus baru yang disini. Nah ini kita harus kayak lomba cepet-cepetan kita tahu apa tren virus yang baru,” ungkapnya.

Tiko sebut dalam hal ini yang menjadi tantangan terberatnya adalah miskinnya talent yang paham mengenai security IT. Namun, pihaknya akan terus melakukan peningkatan dan kerja sama supaya bisa meningkatkan talent yang berkelas global.

Leave a reply

Iconomics