IMF Ingatkan Pentingnya Kurangi Utang Global yang Bisa Merusak Suatu Negara
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mendorong Tiongkok dan negara-negara G20 untuk menekan pemberian utang karena semakin banyak negara dengan jumlah utang yang besar. Dan yang perlu diingatkan bahwa kegagalan membayar utang akan merusak hingga ke bawah.
Karena itu, kata Georgieva, sangat penting memulai Kerangka Kerja Bersama yang diadopsi negara-negara G20 dan kreditur Paris Club untuk merawat utang pada Oktober 2020. Tapi, sejauh ini apa yang diadopsi negara-negara G20 itu belum menjadi satu kesimpulan yang tunggal.
“Ini merupakan topik yang (seharusnya) terus dibahas. Kita tidak bisa berpuas diri. Jika kepercayaan (rakyat) terkikis hingga ke bawah, Anda tidak tahu itu akan berakhir di mana,” tutur Georgieva kepada Reuters jelang pertemuan menteri keuangan negara-negara G20 di Indonesia, Senin (11/7).
Georgieva menuturkan, pihaknya telah berbicara dengan Presiden Joko Widodo yang merupakan Presidensi G20 tahun ini soal utang tersebut. Hal itu juga disinggung ketika pertemuan G7 di Jerman beberapa waktu lalu dan mendorong Presiden Jokowi agar menyuarakan persatuan yang lebih luas dalam hal utang sebelum pertemuan KTT pemimpin G20 pada November 2022.
Georgieva mengatakan, hampir sepertiga dari negara-negara dengan pasar berkembang dan 2 kali lipat dari negara-negara berpenghasilan rendah sedang berada dalam kesulitan utang. Situasinya pun memburuk karena negara-negara maju menaikkan suku bunga.
Menurut Georgieva, arus modal keluar dari negara pasar berkembang terus berlanjut dan hampir 1 dari 3 negara ini memiliki suku bunga 10%. Dan kebijakan demikian, umumnya dilakukan negara berpenghasilan menengah seperti Sri Lanka dan Malawi serta sangat mungkin diikuti negara lainnya.
Itu sebabnya, kata Georgieva, sangat penting untuk menyepakati penghapusan utang terhadap Zambia, Republik Chad dan Ethiopia yang meminta bantuan dalam Kerangka Kerja Bersama itu. Ketiga negara ini akan bertemu dengan komite krediturnya pada bulan ini.
“Jadi, pesan saya berhentilah saling menyalahkan. Ada pekerjaan yang harus diselesaikan,” kata Georgieva.