BBDC Perkenalkan Platform Data Center Dalam Kota

Exclusive launching BDDC/Dok. BDDC
Bersama Digital Data Centres (BDDC) yang dibentuk oleh Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd (BDIA) memperkenalkan platform data center dalam kota (in-town) yang menjadi pusat interkonektivitas dengan ekosistem digital terintegrasi.
Sebagai platform infrastruktur digital, BDDC sudah mengakuisisi dua data center dalam kota yakni PT Rumah Data Kita dari ProCap Properti (JST Site) dan PT PCDC Propco One (JBT Site) AtriaDC dari PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga).
Presiden Komisaris Bersama Digital Data Centres (BDDC), Setyanto Hantoro menjelaskan pembentukan BDDC yang diawali oleh akuisisi dua data center dalam kota bertujuan untuk menciptakan kekuatan baru yang mampu memberikan nilai tambah optimal, baik bagi pelaku usaha dalam negeri maupun perusahaan multinational di Indonesia, dalam mewujudkan obyektif bisnisnya dengan terhubung dalam ekosistem infrastruktur digital yang terintegrasi.
“Kami bersyukur dan bangga dapat memperkenalkan BDDC kepada masyarakat Indonesia yang semakin memiliki ketergantungan tinggi terhadap digitalisasi. Dukungan BDIA yang merupakan representasi dari Provident Capital (Provident), Saratoga dan Macquarie Asset Management akan semakin memantapkan posisi BDDC sebagai data center dalam kota terbesar di Indonesia untuk memberikan layanan terbaik dengan tingkat keamanan tertinggi,” kata Setyanto dalam keterangan resminya.
Ia berharap kehadiran BDDC akan terus mendorong proses digitalisasi Indonesia dengan lebih efisien dan ikut mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional serta mampu memberikan dampak yang lebih luas ke berbagai wilayah di Indonesia.
Ketua umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif menyatakan kehadiran BDDC akan semakin memperkuat industri data center di Indonesia ke depan. Pesatnya pertumbuhan internet di Indonesia dalam empat tahun terakhir yang bersamaan dengan tingkat penetrasi dan skala industri data center yang masih rendah membuka peluang industri data center nasional terus berkembang.
Sejumlah data resmi mencatat jumlah penyedia jasa internet sampai Maret 2023 mencapai 909 perusahaan dari 564 perusahaan di 2019 dengan traffic internet di Indonesia Internet Exchange (IIX) mencapai 4,5 terrabyte/detik, naik 47,2% per tahun didorong peningkatan jumlah smartphone dan penetrasi internet, pertumbuhan ekonomi digital, inisiatif dan dukungan pemerintah, serta perkembangan layanan komputasi awan (cloud service).
Saat ini penetrasi itu data center di Indonesia tercatat 0,3 watt per kapita, menjadi salah satu yang terendah di Asia Pasifik. Kapasitas data center di Indonesia terhadap seluruh negara ASEAN-6 (Indonesia, Singapura, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina) juga baru setara 12,7%. Potensi pasar yang luas ini membuka peluang kenaikan kapasitas data center di Indonesia sebesar 29,4% per tahun selama periode 2020-2026 menjadi 348 megawatt dari 74 megawatt.
“Pertumbuhan itu akan didukung oleh tingginya kebutuhan pasar dengan berkembangnya perusahaan-perusahaan global dan lokal berbasis penyedia layanan cloud, perusahaan teknologi, dan juga inisiatif digitalisasi yang banyak dijalankan pada perusahaan di berbagai industri. Hal ini jelas membutuhkan solusi interkonektivitas dan data center dalam proses bisnisnya,” kata Arif.
Presiden Direktur Bersama Digital Data Centres (BDDC), Angelo Syailendra mengungkapkan BDDC sebagai platform infrastruktur digital menyiapkan pusat data di lokasi strategis yang dilengkapi dengan interkonektivitas yang padat dan bervariasi untuk menunjang pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia.
“Ke depan, BDDC akan terus memperluas kapasitas dan pengembangan dua situs data center yang sudah ada, melalui kerjasama dengan berbagai penyedia konektivitas baik secara global maupun lokal, untuk memperkuat ekosistem interkonektivitas,” kata Angelo.
Leave a reply
