KAI Commuter Pesan 35 KRL Buatan INKA Senilai Rp6 Triliun

0
139
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dengan nama bisnis KAI Commuter menjalin kerja sama dengan PT INKA (Persero) untuk pengadaan 35 rangkaian kereta rel listrik (KRL) dengan total Rp6,06 triliun. Dalam kontrak perjanjian itu, KAI Commuter bersama INKA melakukan kerja sama pengadaan sarana KRL dan pengadaan sarana KRL retrofit.

Corporate Secretary KCI, Anne Purba mengatakan pihaknya memesan 16 rangkaian sarana KRL baru dengan total investasi sebesar Rp3,83 triliun, dan pengadaan 19 rangkian sarana KRL retrofit dengan total investasi lebih dari Rp2,23 triliun.

“Kerja sama pengadaan sarana KRL ini, terutama dengan PT INKA (Persero), juga merupakan komitmen KAI Commuter dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri serta substitusi impor melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN),” kata Anne dalam keterangannya yang dikutip pada Jumat (09/02/2024).

Anne mengatakan KAI Commuter juga berupaya untuk mendukung kebangkitan perkeretaapian nasional melalui pengadaan sarana KRL tersebut. Tidak hanya itu, Anne mengatakan kerja sama yang dibangun dengan INKA merupakan sinergi dari kelanjutan kontrak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan.

Baca Juga :   Jaga Daya Beli, PLN Dukung Kebijakan Pemerintah yang Tetapkan Tarif Listrik Periode Triwulan II-2024

Selain memesan kepada PT INKA, Anne mengatakan KCI juga mengimpor 3 rangkaian KRL baru dengan perusahaan asal Tiongkok CRRC Sifang Co., Ltd. Adapun total nilai investasi impor KRL baru mencapai Rp783 miliar.

Dalam proses pengadaan KRL ini, Anne mengatakan KAI Commuter mengutamakan waktu pengiriman dan spesifikasi teknis yang sudah ditentukan. KAI Commuter juga akan terus berkoordinasi dengan INKA dan CRRC Sifang untuk memastikan proses pengadaan sarana KRL berjalan sesuai dengan jadwal pengerjaan yang disepakati bersama.

Ia mengatakan pihaknya akan terus menjalin koordinasi dengan kementerian koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, dan pemangku kepentingan lainnya.

“Untuk terus membantu dan support kami agar pengadaan sarana ini dapat meningkatkan peran commuterline mendukung mobilisasi masyarakat pengguna,” ujarnya.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merespons impor tersebut. Komisi VI DPR akan memanggil KAI untuk menjelaskan persoalan impor 3 rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru dari Tiongkok yang dilakukan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Impor tersebut dilakukan untuk memenuhi KAI Commuter Line yang menargetkan 1,2 juta penumpang per hari pada 2025.

Baca Juga :   Pertamina Trans Kontinental Peroleh Kontrak 4 Tahun untuk Layanan Ship Agency Donggi-Senoro LNG

Wakil Ketua Komisi VI Sarmuji mengatakan pihaknya ingin mengetahui secara detail mengenai impor KRL tersebut. Pasalnya, Komisi VI belum mendapatkan informasi secara jelas kajian dan alasan impor KRL tersebut.

“Nanti akan kita panggil PT KAI, jangan sampai ini menimbulkan perdebatan baru yang kemarin sudah terjadi,” kata Sarmuji dalam keterangannya beberapa waktu yang lalu.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics