Trinity Optima Ajak Kreator Film Lokal Berkolaborasi Masuki Pasar OTT

0
429

Trinity Optima Production (TOP) membuka kesempatan pada kreator film lokal dan Production House skala kecil-menengah sebagai mitra produksi konten, sebelum dipasarkan lewat over the top (OTT) rekanan Trinity.

“Kami melihat ada gap yang perlu dijembatani dalam industri konten audio visual digital di Indonesia. Di satu sisi, kehadiran OTT sangat diminati karena konten film dan serialnya punya daya tarik tinggi di masyarakat. Cerita yang berkualitas, pemeran yang cakap dan strategi marketing yang tepat jadi keharusan untuk suksesnya sebuah konten. OTT saat ini membutuhkan pasokan karya-karya lokal yang berkualitas yang bisa memenuhi kebutuhan penonton mereka. Di sisi lain, banyak kreator film dan series yang ingin menjual karyanya ke OTT namun terbentur biaya produksi, promosi, sponsor dan lainnya. Melihat hal-hal tersebut TOP lantas hadir untuk mengisi gap tadi, dan bertindak sebagai Executive Producer di dalam struktur film atau serial,” kata CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho dalam keterangan tertulis.

Eksistensi TOP di platform untuk OTT berawal sejak tahun 2019 melalui series Cerita Dokter Cinta yang tayang di Maxstream, platform streaming milik Telkomsel. Keterlibatan TOP dalam proyek ini lantas meluas, sebab banyak kreator yang ternyata terkendala dalam hal kurasi konten agar sesuai standar dan permintaan dari OTT. Melihat hal tersebut maka TOP memutuskan untuk bersama-sama dengan konten kreator melakukan kolaborasi yang lebih menyeluruh dimana kreator film melakukan keahliannya di bidang produksi dan TOP melakukan keahliannya di bidang marketing dan promosi.

Baca Juga :   Telkom Lewat IndiHome Luncurkan Layanan Nonton Film Bioskop dari Rumah

“Bersama-sama kami kemudian belajar, bahwa dalam proses produksi film/series, kita tidak hanya membutuhkan dana tetapi juga end to end proses produksi sampai selesai, termasuk dalam hal marketing dan promosi, harus dibuatkan strategi agar karya yang dibuat dapat diterima oleh market. Kolaborasi ini kami harap bisa menghasilkan banyak karya, diterima masyarakat, dan tentunya dapat membawa kebahagiaan bagi semua yang menyaksikan,” kata Yonathan.

Melalui kemitraan dengan partner kreator film, Trinity berhasil membuat karya sebanyak 4 film dan 6 series sampai dengan tahun 2022 dengan genre yang cukup beragam dari drama, komedi, dan horor. Bagi kreator film dengan budget produksi terbatas, kemitraan dengan Trinity dapat membantu mereka mengelola cashflow agar proses produksi berjalan lancar. Selain itu, kreator juga bisa fokus pada produksi film, karena Trinity juga mendukung kurasi konten, promosi konten, sampai kerjasama sponsor brand.

Menurut Yonathan, bisnis ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Pertumbuhan revenue tahun ke tahun bisa mencapai 20% setiap tahunnya, tentunya ini menjadi salah satu new revenue generator buat Trinity di tahun-tahun yang akan datang.

Baca Juga :   Anggota Komisi III Ini Nilai Perubahan OTT Jadi Tangkap Tangan Sesuai KUHP

“Meskipun tidak sebesar pendapatan label rekaman, yang kami kejar tidak semata profitnya, tetapi juga peningkatan nilai kreator film lokal di mata publik, stakeholders, dan investor ke depannya. Mengingat, persaingan di industri hiburan sangat ketat, belum lagi audiens yang punya barriers to exit rendah. Sehingga, kreator film harus pintar-pintar mencari peluang agar tetap adaptif dan karyanya diterima publik. Saat ini usaha kita di dunia entertainment dituntut bukan hanya bisa menghasilkan karya, tetapi bagaimana kita bisa memonetisasi karya tersebut,kata Yonathan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics