BNN Diminta Antisipasi Peredaran Narkoba Secara Digital

Iconomics - Badan Narkotika Nasional (BNN) diminta mengantisipasi peredaran narkoba yang memanfaatkan sarana kemajuan teknologi. Soalnya, ada kecenderungan pengedar narkoba beralih memanfaatkan sarana e-commerce. Jadi tidak ada lagi pertemuan secara langsung.

“Kita tahu perkembangan zaman sudah semakin cepat, seperti dahulu mungkin jualan narkoba dari gang ke gang, tapi sekarang kan beda. Sekarang mungkin orang beli lewat e-commerce,” kata anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/1).

Gilang mengatakan, pihaknya berharap BNN dapat mengambil tindakan soal peredaran narkoba yang mulai menyasar ke tingkat generasi muda dan penawaran melalui sarana media sosial. Soalnya, belum diketahui sejauh apa BNN bisa mendalami fenomena tersebut yang dinilai bisa menghancurkan generasi muda.

Maraknya penggunaan uang kripto dan non-fungible token (NFT), kata Gilang, juga perlu diantisipasi BNN. Apalagi masyarakat menggandrungi penggunaan kedua teknologi finansial itu saat ini.

“Bagaimana BNN bisa mengantisipasi cryptocurrency sebagai pembayaran narkoba, apalagi kita tahu sekarang ada NFT ada banyak hal yang baru. Ini seperti apa pencegahan yang nantinya BNN bisa mempersiapkan untuk bisa melindungi anak-anak bangsa kita,” ujar Gilang.

Soal itu, Kepala BNN Petrus Reinhard Golose mengatakan, pihaknya memang memperhatikan dan melindungi generasi muda Indonesia agar terhindari dari bahaya narkoba. BNN juga sangat memberi perhatian terhadap generasi X dan Z.

Sedangkan antisipasi peredaran narkoba yang memanfaatkan teknologi dan media sosial, kata Petrus, BNN memiliki program untuk mengawasi peredaran secara digital. “Berkaitan dengan cryptocurrency, bahwa kita dalam strategi kita smart power kita juga meningkatkan itu, dan masukan bapak akan kami perhatikan. Kita monitor juga di dark web dan transaksi-transaksi,” kata Petrus.