Demokrat Tolak Pendapat Nasdem soal Calon Wakil Anies yang Jangan dari Parpol

0
219
Reporter: Rommy Yudhistira

Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Demokrat menilai pemilihan pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi untuk Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan dari kalangan partai politik (parpol) tidak bertentangan dengan piagam kerja sama koalisi parpol. Karenanya, pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali soal wakil Anies sebaiknya jangan dari kalangan parpol tidak tepat.

Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, figur capres dan cawapres dari kalangan parpol sudah terbukti mampu menjalankan pemerintahan dengan baik. Itu tampak dari kinerja Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

“Jadi kalau ada tudingan figur parpol tidak akan bisa berlaku adil terhadap partai lainnya, sudah pasti keliru dan ahistoris,” kata Kamhar dalam keterangannya, Rabu (2/8).

Kamhar menilai wacana untuk tidak memilih cawapres dari kalangan parpol, tidak tepat, karena bertentangan dengan fungsi parpol yang menjadi pilar demokrasi dan pemegang mandat sebagai peserta pemilu. “Wacana ini bertentangan dengan fitrah partai politik,” ujar Kahmar.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mendorong bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan untuk memilih pendampingnya dari berbagai aspek. Jangan Jangan memilih bakal calon wakil presiden (cawapres) hanya berdasarkan pertimbangan karena memiliki partai.

Baca Juga :   Debat Perdana Pilpres 2024, Para Capres Saling Kritik dan Sindir soal Hukum Serta HAM

Soalnya, kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, keputusan yang diambil Anies itu harus dijelaskan kepada 3 partai politik (parpol) yang mengusungnya pada 2024. “Seseorang dipilih sebagai cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai,” kata Ali.

Ali mengatakan, Anies harus dapat menjelaskan kepada partai pengusung alasan memilih cawapres tersebut, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan keilmuan dan indikator-indikator ilmiah lainnya. “Sekali lagi (Anies) harus bisa menjelaskan kepada 3 parpol kenapa memilih si Fulan, apakah karena bisa memenangkan kontestasi. Bukan memilih si Fulan karena jika tidak memilih si Fulan, maka kita tidak bisa maju,” ujar Ali.

Lebih lanjut Ali mengatakan, pihaknya berharap sosok yang dipilih Anies bukan karena satu sisi dan kelak bisa diterima masyarakat. “Itu bukan tim koalisi namanya. Itu tim partai. Kita mau, Anies dalam setiap perjalanannya didampingi tim koalisi dan diterima di daerah oleh tiga kader partai politik,” ujar Ali.

Leave a reply

Iconomics