Golkar Ajak Lembaga Survei dan Semua Parpol Tolak Sistem Proporsional Tertutup

0
232
Reporter: Rommy Yudhistira

Partai Golkar mengajak PDI Perjuangan mengutamakan suara rakyat ketika memilih langsung calon legislatif (caleg) lewat sistem proporsional terbuka di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Soalnya, sistem proporsional tertutup dinilai tidak mewakili suara rakyat dan tidak akan menyelesaikan persoalan yang dihadapi rakyat.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, pihaknya memahami usulan PDI Perjuangan yang mengusulkan menerapkan sistem proporsional tertutup karena memiliki identitas politik yang sangat kuat.

“Harus mengutamakan suara rakyat. Berikan rakyat pembelajaran politik dengan cara memilih orang yang mereka kehendaki. Kami melihat sistem proporsional terbuka mewakili suara rakyat,” kata Nurul dalam keterangan resminya, Kamis (5/1).

Karena itu, kata Nurul, lembaga-lembaga survei dan partai politik harus bersama-sama menolak sistem proporsional tertutup. Sistem tersebut berpeluang memunculkan oligarki hingga berpotensi memunculkan tindak pidana korupsi.

Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tidak mempersoalkan mayoritas fraksi di DPR menolak wacana sistem proporsional tertutup. PDI Perjuangan tetap mendorong sistem pemilu agar dilakukan dengan proporsional tertutup.

Baca Juga :   Komisi XI Dalami Usulan Pagu Indikatif Kemenkeu untuk RAPBN 2024

Alasan utama PDI Perjuangan ingin menerapkan sistem tersebut, kata Hasto, karena pihaknya ingin  mendorong mekanisme kaderisasi di internal partai sebagai langkah pendidikan politik.

“Kita bukan partai yang didesain untuk menang pemilu, tapi sebagai partai yang menjalankan fungsi kaderisasi, pendidikan politik, memperjuangkan aspirasi rakyat menjadi kebijakan publik. Di situlah proporsional tertutup kami dorong,” kata Hasto.

Dengan menerapkan proporsional tertutup, kata Hasto, maka penyelenggaraannya dapat lebih sederhana, dan mengurangi kemungkinan terjadinya manipulasi sistem pemilu. “Karena dasarnya adalah kompetensi. Jadi proporsional tertutup base-nya adalah pemahaman mengenai fungsi-fungsi Dewan, sedangkan terbuka adalah popularitas,” tutur Hasto.

Leave a reply

Iconomics