KIB Disebut Solid Walau Wacana Sosok Capres Golkar, PAN dan PPP Berbeda-Beda

0
199
Reporter: Rommy Yudhistira

Partai Golkar memastikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tetap solid walau ada wacana sosok calon presiden (capres) yang berbeda-beda dari tiap-tiap partai. Golkar belum melihat pergerakan-pergerakan yang dapat mengancam solidaritas dan berpotensi menimbulkan perpecahan KIB.

“Jadi kekhawatiran dan juga pemikiran bahwa koalisi ini rapuh itu kami yakin tidak benar,” kata Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono dalam sebuah diskusi virtual beberapa waktu lalu.

Dave mengatakan, walau KIB belum secara resmi mengumumkan sosok capres dan cawapresnya, Partai Golkar tetap akan mengusung Airlangga Hartarto di Pemilu 2024. “Calon dari KIB ini diskusinya belum sampai tahap ke sana. Kapan diskusinya ini akan dilakukan? Ini memang membutuhkan waktu karena kami melihat momen yang tepat, momen yang baik untuk kita mengumumkan,” ujar Dave.

Menurut Dave, soal capres yang akan diusung KIB, sosoknya harus merupakan tokoh yang memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi dan sudah dikenal publik. Meski demikian, dalam politik segala sesuatu bisa saja terjadi, termasuk dalam dinamika capres dan cawapres yang nantinya akan diusung KIB.

Baca Juga :   Paslon Capres Sudah Mendapat Nomor Urut, Simak Ajakan Muhaimin, Prabowo dan Ganjar

“Memang kalau kita berkaca pada hasil survei, ya pasti namanya itu-itu saja. Tapi, ini waktu masih terus berjalan, sementara politik ini kan sangat cair. Politik ini masih bisa ada perubahan-perubahan di tengah jalan,” kata Dave.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan, mencermati perkembangan politik yang terjadi saat ini, KIB satu-satunya poros politik yang belum menunjukkan sosok capresnya. Berbeda dengan Koalisi Perubahan, walau ada deklarasi bersama, namun, baik dari Partai Demokrat, Nasdem maupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai sosok yang akan diusung di 2024.

Begitu pula dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), kata Cecep, Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah menyebutkan nama ketua umumnya masing-masing sebagai sosok capres.

“Saya kira kuncinya di PDI Perjuangan. Kalau dilihat tradisi pengalaman dari katakan yang paling terakhir di 2019, ketika di detik-detik terakhir dan saya kira itu yang mungkin akan terjadi, mungkin sekitar bulan Juni (2023) ketika PDI Perjuangan sudah mendeklarasikan calonnya, itu bisa muncul,” ujar Cecep.

Baca Juga :   PBNU Tidak Punya Kepentingan Tunjuk Perwakilan sebagai Menteri di Kabinet 2024-2029, Ini Alasannya

Seperti Dave, menurut Cecep, perubahan dinamika politik di Indonesia dapat saja berubah sewaktu-waktu, mengingat saat ini partai politik tengah melakukan komunikasi untuk membuka peluang koalisi. “Seperti yang dikatakan tadi, politik hal yang dinamis, dan masih ada waktu sekitar tiga bulan ke depan, dua bulan ke depan, yang setiap partai sekarang masih sowan ke partai-partai yang lain,” kata Cecep.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics