Bank Raya Gandeng Asparindo Melayani Pedagang Pasar Lewat Digital Saving dan Loan

0
386

Bank Raya menjalin kerjasama dengan dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo). Kerjasama ini untuk mendorong digitalisasi transaksi pedagang pasar tradisional di seluruh Indonesia melalui kerjasama penyediaan layanan perbankan (digital saving & digital loan).

Melalui kerjasama ini, para pelaku usaha yang ada di ekosistem Asparindo akan semakin mudah untuk mengakses layanan perbankan digital lewat aplikasi Bank Raya, sehingga dapat mendorong pertumbuhan pendapatan dengan adanya kemudahan transaksi bagi para pelanggan pasar tanpa harus bertransaksi tunai.

Asparindo saat ini telah menaungi 30 pengelola/Perumda Pasar yang tersebar di seluruh Indonesia didominasi di area Jawa & Bali,  dengan lebih dari 12 juta pedagang tradisional. Asparindo mendorong keberlanjutan pedagang pasar tradisional agar terus memiliki daya saing di era digital.

“Pedagang pasar tradisional adalah salah satu kunci bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Untuk itu, kami menyambut baik kerjasama dengan Asparindo.  Karena melalui kolaborasi dengan  Bank Raya, diharapkan dapat membantu menopang kegiatan transaksi non tunai di pasar tradisional, untuk meningkatkan literasi keuangan digital serta mendukung cashless society bagi pedagang pasar tradisional,” kata Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia dalam keterangan resminya.

Baca Juga :   Plafon Rp500 Juta, Bank DKI Kasih Kredit Kepemilikan Tempat Jualan Pedagang Pasar di Bandung

Bagus menambahkan bahwa melalui kerjasama ini, para pedagang pasar tradisional nantinya juga dapat mengakses berbagai layanan perbankan digital yang dapat dilayani oleh Bank Raya.

“Kedepannya, kami juga membidik penyaluran pinjaman produktif kepada para pedagang pasar agar dapat mengembangkan usahanya sehingga semakin banyak peluang dan kesempatan bagi para pedagang pasar untuk terus bertumbuh. Potensi bisnis kolaborasi dengan Asparindo adalah menggarap transaksi digital pasar dengan jumlah transaksi di masing-masing pasar berkisar hingga 2 milyar per hari,” katanya.

Ketua Asparindo Y. Joko Setiyanto menyampaikan digitalisasi transaksi merupakan salah satu upaya agar para pedagang pasar di Indonesia dapat tetap memberikan pelayanan yang inklusif tidak hanya dari segi kelengkapan komoditas yang dijual namun juga menyediakan opsi pembayaran non-tunai bagi para pelanggan. Transaksi non tunai ini dirasakan para pedagang membantu penjualan secara grosir. Jika semakin banyak pedagang merasakan manfaat dan kemudahan bertransaksi secara non tunai, maka pedagang dapat lebih produktif dan inklusi keuangan kita juga akan makin meningkat.

Leave a reply

Iconomics