Komisi I DPR Setujui Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI yang Baru
Komisi I DPR menyetujui pengangkatan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono. Keputusan tersebut diambil setelah melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Agus sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Ketua Komisi I Meutya Hafid mengatakan, pihaknya menerima hasil uji kepatutan dan kelayakan Agus secara musyawarah mufakat dan menyetujui pemberhentian dengan hormat Laksamana TNI Yudo Margono. “Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI,” kata Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/11).
Untuk selanjutnya, kata Meutya, hasil dari keputusan tersebut akan disampaikan kepada pimpinan DPR agar disahkan di rapat paripurna DPR di masa mendatang. “Kemudian Bapak (Agus) dapat disahkan di paripurna dan kemudian menunggu jadwal pelantikan dari presiden. Insya Allah lancar terima kasih dan semoga semoga sukses dari kami semua,” ujar Meutya.
Sementara itu, dalam pembacaan visi dan misi, Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, pihaknya berkomitmen melanjutkan yang sudah dilaksanakan para panglima TNI sebelumnya di antaranya program dan rencana strategis TNI 2020-2024. Dan, berpedoman pada sasaran kegiatan prioritas nasional pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dan rencana strategis Kementerian Pertahanan dan TNI 2020-2024.
“Dalam pandangan saya, guna terlaksananya tugas TNI yang telah ditetapkan saya memiliki visi TNI yang Prima, yaitu TNI yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif,” ujar Agus.
Untuk mewujudkan visi tersebut, kata Agus, pihaknya memiliki 5 misi. Pertama, memelihara dan memantapkan profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan. Kedua, meningkatkan kemampuan yang responsif dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis.
Ketiga, memantapkan kemampuan TNI yang integratif serta bersinergi dengan kepolisian kementerian dan lembaga dan komponen bangsa lainnya. Keempat, mewujudkan percepatan modernisasi alutsista sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kelima, mewujudkan TNI yang adaptif terhadap tuntutan tugas dan spektrum ancaman,” tutur Agus.