Komisi VII Minta PLN Tingkatkan Keandalan Sistem Listrik di Indonesia, Ini Jawaban Dirut

0
212
Reporter: Rommy Yudhistira

Komisi VII DPR PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di seluruh Indonesia. Juga menyiapkan langkah-langkah mitigasi agar tidak terjadi blackout lagi.

Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno mengatakan, pihaknya juga berharap PLN mendalami potensi terjadinya oversupply melalui kesiapan penyedia tenaga listrik untuk industri yang sedang dibangun saat ini. Kemudian menyediakan solusi digital terintegrasi untuk menunjang ketenagalistrikan yang andal melalui penggunaan internet dan pembentukan ekosistem berbasis energi bersih.

“Dalam rangka meningkatkan value korporasi, ekonomi digital masyarakat, serta kepuasan pelanggan,” kata Eddy di Kompleks Parlemen beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, kata Eddy, pihaknya meminta PLN merealisasikan program strategis yang sudah ditetapkan. Dengan demikian, bisa memberi kontribusi terhadap pendapatan negara sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.

“Mengapresiasi Dirut (Darmawan Prasodjo) PLN yang telah meningkatkan kinerja pada 2022 termasuk menjaga pasokan energi primer pembangkit, sehingga didapatkan hari operasi pembangkit (HOP) rata-rata di atas 20 hari,” ujar Eddy.

Sementara itu, Dirut PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, tim PLN sepanjang Desember 2021 hingga Februari 2022 berada dalam kondisi yang melelahkan. Apalagi ketika itu, sistem kelistrikan sempat mengalami keadaan kritis dan baru dapat ditangani pada akhir Februari hingga Maret 2022.

Baca Juga :   Jasa Marga Akan Mulai Berlakukan Diskon Tarif Tol 20% Sejak Hari Ini untuk Lebaran

Keberhasilan PLN mengatasi hal tersebut, kata Darmawan, tidak terlepas dari dukungan Komisi VII. “Tahun ini kondisinya berbeda di mana kondisi sistem kelistrikan sudah aman, untuk itu kami dalam RDP merasa mendapatkan masukan agar proses transformasi ini tidak berhenti di sini, tetapi akan kita kembangkan lebih lanjut,” ujar Darmawan.

Soal kendala kelistrikan yang terjadi di wilayah Surabaya dan Madura pada 2022, kata Darmawan, disebabkan gangguan transmisi antara Pulau Jawa dan Madura atau lebih tepatnya berada di sisi Surabaya. Kemudian pada 3 Februari lalu, gangguan kembali terjadi di sisi Madura.

Oleh sebab itu, kata Darmawan, PLN menurunkan tim ke lokasi untuk menangani gangguan yang terjadi pada sambungan transmisi di sisi darat dan sisi laut. Itu sebabnya, PLN meminta maaf atas ketidaknyamanan di Pulau Madura dan mengupayakan perbaikannya secepat mungkin.

“Kemudian, kami juga sudah berkomunikasi langsung dengan masyarakat di Madura, termasuk pemadaman bergilirnya kami usahakan tiap rumah tidak lebih dari 3 jam,” kata Darmawan.

 

Leave a reply

Iconomics