Pelaku Industri Tekstil Diminta Tingkatkan Kualitas SDM Hadapi Transformasi 4.0

0
414
Reporter: Rommy Yudhistira

Anggota Komisi VII DPR Mukhtarudin mengajak para pelaku industri tekstil berperan aktif dalam melakukan pembaruan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Peningkatan kompetensi tenaga kerja diharapkan bisa mendorong pertumbuhan sektor industri prioritas, dalam hal ini termasuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

“Saya berharap peningkatan kompetensi tenaga kerja perlu terus dilakukan dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0,” kata Mukhtarudin dalam keterangan resminya, Senin (15/8).

Mukhtarudin mengatakan, revolusi industri 4.0 juga membawa dampak terhadap industri dan produk tekstil Indonesia. Karena itu, dibutuhkan suatu langkah yang tepat untuk mendukung kualitas SDM pekerja tekstil agar siap menghadapi transformasi revolusi 4.0.

“Ini penting karena tekstil industri sektor padat karya yang merupakan sektor industri yang potensial kita,” ujar Mukhtarudin.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, TPT merupakan salah satu sektor yang berperan penting menopang perekonomian nasional. Potensi industri TPT meliputi mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,6 juta dan berkontribusi sebesar 6,38% terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan non-migas.

Baca Juga :   Anggota Komisi IV: Pemerintah Jokowi Diminta Serius Antisipasi Krisis Pangan

Atas dasar itu, kata Agus, industri TPT termasuk sektor yang mendapat prioritas pengembangan berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0. “Hingga Juni 2022, industri TPT tetap menjadi komoditas andalan ekspor kita dengan nilai yang menembus hingga US$ 6,08 miliar atau berkontribusi 5,51% terhadap total ekspor nasional,” kata Agus.

Meski di tengah tekanan global dan dampak pandemi Covid-19, Agus optimistis industri TPT dapat memperluas pasar ekspor, dengan pencapaian target senilai US$ 13 miliar hingga 14 miliar sepanjang 2022.

“Kinerja industri TPT juga diharapkan tetap tinggi, terutama didorong pertumbuhan pesat penjualan melalui platform e-commerce serta kesadaran konsumen akan prinsip-prinsip sustainability pada proses produksi tekstil seiring dengan komitmen penurunan karbon dan konsumsi air dalam proses produksinya,” kata Agus.

 

Leave a reply

Iconomics