
Simulasi Survei Indikator: Prabowo Menguat, Ganjar Stagnan, Anies Melemah

Tangkapan layar, Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi/Iconomics
Simulasi survei Indikator Politik Indonesia (IPI) dengan 10 nama jika pemilihan presiden (pilpres) digelar sekarang, maka 3 nama ini masih menduduki puncak. Ketiga nama itu adalah Ganjar Pranowo dengan 30,7%, Prabowo Subianto 22,5% dan Anies Baswedan 22,0%.
Posisi selanjutnya, kata Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi, Ridwan Kamil 8,3%, Agus Harimurti Yudhoyono 2,4%, Khofifah Indar Parawansa 2,1%, Sandiaga Salahudin Uno 1,5%, Erick Thohir 1,3%, Puan Maharani 0,7%, dan Airlangga Hartarto 0,2%. Sedangkan sebanyak 8,4% responden memilih tidak tahu/tidak jawab.
“Sepertinya top three sulit digeser, karena elektabilitas Ganjar, Prabowo, dan Anies, cenderung susah digeser karena mereka punya tingkat dikenal yang besar, sudah punya national platform. Umumnya mereka punya basis geografis besar. Misalnya Ganjar kuat di Jawa Tengah, Anies kuat di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sebagian, kemudian Pak Prabowo cenderung dikenal di banyak tempat,” kata Burhanuddin dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, kata Burhanuddin, dalam simulasi 3 nama, Ganjar Pranowo menempati urutan pertama dengan elektabilitas 36,8%, Prabowo 27,0%, dan Anies Baswedan 26,8%. Sebanyak 9,4% memilih tidak tahu/tidak jawab.
“Sekarang kita cek trennya, Mas Anies trennya turun, Pak Prabowo kembali rebound, kemudian Ganjar cenderung stagnan agak sedikit melemah dalam sebulan terakhir,” ujar Burhanuddin.
Sementara itu, kata Burhanuddin, simulasi 2 nama secara head to head antara Anies dengan Prabowo, hasilnya 45,0% untuk Prabowo, dan Anies 37,4% pada Maret 2023. Kemudian, simulasi Ganjar dengan Prabowo, Ganjar unggul tipis dengan 41,8%, sedangkan Prabowo 40,9%. Selanjutnya, Simulasi antara Anies dengan Ganjar, diperoleh hasil Ganjar unggul 45,2%, Anies 37,6%.
Dari data itu, kata Burhanuddin, kesimpulannya secara umum tidak banyak perubahan pada distribusi dukungan capres pada 2024, fluktuasinya masih berada dalam rentang toleransi kesalahan survei. Perubahan dukungan kepada Prabowo tampak paling besar dalam berbagai simulasi dukungan capres. Peningkatan dukungan terhadap Prabowo tampak memiliki besaran yang konsisten. Sementara terhadap nama lain kecenderungannya stagnan atau melemah.
Menurut Burhanuddin, jika ada 3 nama yang bersaing, Ganjar masih unggul tapi trennya stagnan, Prabowo menguat dan imbang dengan Anies yang cenderung melemah saat ini. Jika 2 nama antara Anies dan Prabowo, Prabowo menguat dan Anies melemah. Jika 2 nama antara Anies dan Ganjar, keduanya cenderung melemah. Jika 2 nama antara Ganjar dan Prabowo, Prabowo menguat hingga terpaut tipis dengan Ganjar yang menurun cukup besar.
Untuk diketahui, survei capres tersebut dilakukan dalam 2 survei nasional yakni periode 9-16 Februari 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan margin of error (MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Sedangkan, survei periode 12-18 Maret 2023 jumlah sampel sebanyak 800 orang. Sampel berasal dari hampir semua provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan MoE sekitar ±3.5% pada tingkat kepercayaan 95%.
Survei periode Maret digunakan untuk mengukur tingkat elektabilitas 10 nama capres dan 3 nama capres. Sedangkan survei periode Februari hingga Maret digunakan untuk melihat tren yang terjadi pada simulasi capres secara keseluruhan.