PSBB Disebut Percepat Masyarakat Adopsi Teknologi Digital

0
949
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Kementerian Koordinator Perekonomian menyebut penggunaan digital oleh masyarakat meningkat selama April 2020. Buktinya traffic penggunaan data mengalami peningkatan sekitar 15% hingga 20% pada April lalu secara nasional.

Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mira Tayyiba mengatakan, beberapa platform digital yang diakses masyarakat seperti e-commerce meningkat 69%, e-health 41% dan edutech 38%.

Sementara akses platform digital ride hailing mengalami penurunan sebesar 73%. Pasalnya, mobilitas masyarakat terbatas akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Ini mengartikan bahwa adopsi kita kepada digital lumayan, perilaku manusia terbaca dari digital. Kebijakan pemerintah men-drive bahwa mobilitas dibatasi kemudian tercermin dari perilaku masyarakat di digital,” kata Mira saat hadiri diskusi secara daring, Selasa (16/6).

Menurut Mira, Indonesia memiliki keunggulan besar dalam mengadopsi teknologi digital. Sebab, generasi milenial dinilai sebagai kelompok yang paling mudah dan cepat untuk mengadopsi teknologi digital. Sementara jumlah milenial di Indonesia sekitar 32% dari total populasi yang diperkirakan sekitar 270 juta jiwa.

Baca Juga :   4 Ide dari ShopeePay untuk Berbagi THR di Lebaran 2021

Indonesia, kata Mira, juga sudah memiliki latar yang cukup mendukung untuk memasuki transformasi digital. Saat ini ada 150 juta pengguna internet aktif. Dari jumlah itu 105 juta orang merupakan pengguna layanan berbasis digital. Dari sisi coverage, sinyal seluler di wilayah pemukiman sudah di atas 96% di mana untuk jaringan 4G di daerah desa sudah mencapai 87,4%.

“Beberapa studi juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar, berdasarkan studi Google dan Temasek. Indonesia pada 2025 memiliki potensi ekonomi internet sebesar US$ 133 miliar, dan untuk Asean itu sebesar US$ 300 miliar, artinya separuh merupakan milik Indonesia,” kata Mira.

Karena itu, kata Mira, transformasi digital di masa kenormalan baru dan selepas PSBB akan berperan mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan memperkuat fondasi perekonomian untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Beberapa perilaku baru dari masa PSBB yang akan tetap dibawa di masa kenormalan baru seperti fleksibilitas waktu dan pola kerja, belajar jarak jauh, dan menjalani bisnis secara online.

Baca Juga :   SPI Duga Wabah PMK pada Hewan Ternak Berasal dari Luar Wilayah Indonesia

Menurut Mira, hal tersebut akan membantu transformasi digital pasca-PSBB semakin cepat dan efektif.

Leave a reply

Iconomics