Semester I 2020, Pendapatan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) Rp4,24 Triliun, Naik 91,5%

0
951
Reporter: Petrus Dabu

Ilustrasi digital cloud advertising/NFC

PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) membukukan pendapatan sebesar Rp4,24 triliun sepanjang semester pertama 2020, naik 91,5% dibanding Rp2,21 triliun pada semester pertama 2019 lalu. Pertumbuhan yang ciamik ini terutama disebabkan kenaikan yang signifikan pada bisnis utama Perseroan yaitu segmen digital product agregator.

Mengutip keteragan tertulis manajemen NFCX, Rabu (29/7),  jumlah pendapatan dari digital product agregator pada semester pertama 2020 sebesar Rp4,19 triliun atau 98,85% dari total pendapatan. Pendapatan segmen product agregator ini naik 91,61% yoy dari Rp2,19 triliun pada semester pertama 2019 lalu.

Peningkatan pendapatan segmen product agregator ini tidak terlepas dari kenaikan jumlah anggota dari 40.604 anggota pada semester pertama 2020 menjadi 114.751 anggota pada semester pertama 2020 ini atau naik 182,6%.

Meski kontribusinya kecil, pendapatan dari segmen digital cloud advertising juga tumbuh signifikan sebesar 84,2% menjadi Rp48,8 miliar dari Rp26,5 miliar pada semester pertama 2019 lalu.

Meski sisi top line tumbuh signifikan, tetapi di bottom line mengalami tekanan.  Margin laba kotor berada di bawah tekanan karena adanya peningkatan dalam upaya pemasaran dan promosi untuk melindungi pangsa pasar di tengah kondisi makro yang sulit. Hasilnya, margin laba kotor turun dari 2,7% pada semester pertama 2019 menjadi 1,2% pada semester pertama 2020. Margin laba operasi turun dari 1,9% pada menjadi 0,7%, dengan adanya peningkatan efisiensi operasi dengan rasio biaya operasional terhadap pendapatan turun dari 0,9% menjadi 0,4%.

Baca Juga :   Semester I-2020, Pendapatan Digital Media Tama Naik 402,6%, Laba Bersih Naik 463,9%

Sejalan dengan hal tersebut, laba bersih pada semester pertama 2020 turun 63,2% yoy menjadi Rp10,3 miliar. Adapun, NFCX mempertahankan posisi keuangan yang sehat dengan posisi kas bersih sebesar Rp324 miliar pada semester pertama 2020.

 

Leave a reply

Iconomics