Industri Kesehatan Naik, Harga Aset Kripto Lyfe Naik Pesat

0
623

Indodax menyebutkan aset kripto Lyfe mengalami kenaikan harga 200% di market Indodax. CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan kenaikan harga tersebut menambah deretan cryptocurrency yang mencatatkan performa fantastis dalam waktu satu hari.

Lyfe yang merupakan aset kripto yang berasal dari dalam negeri yang menangani bidang bisnis kesehatan, Internet of Things (IoT) dan blockchain ini harganya naik mencapai Rp644 pada Selasa malam (11/08/2020). Adapun sehari sebelumnya harga aset kripto tersebut hanya Rp200 di market Indodax.

“Sebelumnya selain Bitcoin yang dikenal masyarakat umum sekarang ada Aurora dari China, Dogecoin atau Doge dari Amerika Serikat dan lainnya yang mengalami peningkatan harga fantastis dalam kurun waktu satu hari. Lyfe, aset kripto dalam negeri juga mencatatkan performa yang luar biasa hanya dalam satu malam,” kata Oscar melalui siaran pers tertulis.

Oscar juga melihat adanya fenomena kenaikan kripto secara bergantian. Menurut Oscar, jika melihat trennya, rata-rata semua kripto pernah mengalami kenaikan lebih dari 100% dalam beberapa bulan ini.

Baca Juga :   Aspakrindo: Meski Masa Crypto Winter, Pertumbuhan Pekerja Blockchain Tetap Tumbuh

Menurut Oscar, wajar bila Lyfe mengalami peningkatan harga karena perusahaan yang membidangi kesehatan, internet of things dan blockchain. Salah satu produk mereka adalah layanan kesehatan dimana permintaan terhadap layanan ini meningkat di tengah wabah Covid-19.

CEO Lyfe Indra Darmawan menjelaskan Lyfe merupakan proyek di bidang kesehatan yang memadukan penggunaan beberapa teknologi yaitu IoT, telemedicine dan blockchain. Masing-masing teknologi tersebut adalah teknologi yang mutakhir.

“Untuk mendapatkan technological advantage di industri kesehatan, kami harus mensinkronkan dan menggunakan semua teknologi tersebut. Karena sifat dari industri kesehatan yang sangat ketat dalam hal regulasi, kompetisi, dan adopsi di lapangan. Market Indonesia juga menarik dan memiliki potensi besar,” kata Indra.

Leave a reply

Iconomics