Stabilkan Harga Gula dan Bawang, Ini yang Dilakukan Menteri Perdagangan

Kementerian Perdagangan akan mendistribusikan sekitar 20 ribu ton hingga 30 ribu ton ke seluruh pasar yang ada di Jakarta. Distribusi gula pasir yang berasal dari Lampung merupakan masih tahap pertama dan diharapkan mampu menurunkan harga yang mulai merangkak naik.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, selain dari Lampung, gula impor juga akan tiba di Indonesia mulai pekan depan. Dengan demikian stok gula mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Sore ini saya mau melihat persediaan stok bahan pokok dan saya lihat sekarang ada, khususnya gula yang kemarin memang ada kelangkaan dan sekarang ini sudah digelontorkan mulai kemarin dan makin hari makin banyak dan harganya sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 12.500, mudah-mudahan bisa lebih rendah dikit,” kata Agus, Jakarta, Kamis (19/3).

Dengan langkah ini, Agus berharap dalam 7 hari ke depan harga gula pasir akan turun. Apalagi gula impor juga akan segera masuk secara bertahap mulai pekan depan sehingga ketersediaan gula akan cukup hingga musim panen tebu yang diperkirakan terjadi di Juni 2020. Dan tentu saja pemerintah akan mengawasi distribusi gula itu.

“Ini kan mulai digelontorkan, toko-toko tertentu sudah menerima, hari ini dan besok digelontorkan terus ada Alfamart dan Indomaret. Nanti dari Aprindo (Asosiasi Peritel Indonesia) akan komunikasi juga ke kita,” kata Agus.

Agus juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengenai importasi bawang putih dan bawang bombai. Semua lembaga sepakat untuk mempermudah izin impor sebagai langkah menstabilisasi harga bawang tersebut.

“Jadi ini kan sesuai arahan presiden. Kita harus cekat menangani dalam situasi sekarang, terutama bahan pokok. Kan kita lihat sendiri harga bawang putih dan bawang bombai tinggi, jadi harus ada action atau langkah-langkah yang kita ambil dengan cepat,” kata Agus.