Kalbe Farma Bagikan Dividen Tunai Senilai Rp 937,5 Miliar

0
571
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Kalbe Farma Tbk akan membagikan dividen tunai senilai Rp 937,5 miliar untuk tahun buku 2019.  Pembagian dividen sebesar Rp 20 per saham, setara dengan rasio pembagian dividen sekitar 37% atas laba bersih tahun buku 2019 itu telah disetujui para pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan pada Senin (18/5).

“RUPS telah memutuskan pembagian dividen 20 Rp per saham, sama dengan total Rp 937 miliar,” kata Direktur Kalbe Farma Bernardus Karmin Winata saat telekonferensi pers secara virtual.

Sementara itu, Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, angka rasio pembagian dividen untuk buku tahun 2019 sekitar 37% memang berkurang jika dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 49%.

Ini mempertimbangkan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian akibat merebaknya pandemi Covid-19. Manajemen bersama pemegang saham menyepakati untuk meningkatkan cadangan cashflow perusahaan untuk 2020 ini.

“Ini mitigasi risiko dalam hal aspek keuangan karena kami melihat prediksi kapan Covid-19 ini selesai belum kami dapatkan dengan baik. Sejauh ini kami melihat operasional kita masih positif, cash balance masih positif tapi ini sebagai tambahan cadangan untuk melalui masa Covid-19 ini dengan baik,” tutur Vidjongtius.

Baca Juga :   5 POJK Baru yang Diterbitkan OJK untuk Stabilisasi Industri Jasa Keuangan

Ia menambahkan, kinerja perusahaan sepanjang Kuartal I/2020 masih belum merasakan dampak Covid-19. Kemungkinan dampaknya akan terasa pada kuartal II sehingga perusahaan akan lebih berat dan berpotensi negatif.

Menurut Vidjongtius, apabila perusahaan mencatat kinerja baik pada kuartal II, direksi dapat mempertimbangkan kembali opsi pemberian dividen interim ke depannya.

Laporan keuangan 2019, Kimia Farma mencatat laba bersih sebesar Rp 2,507 triliun, atau naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,457 triliun. Kemudian penjualan bersih konsolidasi sepanjang 2019 mencapai Rp 2,26 triliun atau tumbuh 7,4% dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp 2,10 triliun.

 

 

Leave a reply

Iconomics