
Studi Nielsen: Jumlah Pembeli Online Tumbuh 2 Kali Lipat di 2020

Ilustrasi/moneter.id
Nielsen Clicks Study 2020 menemukan jumlah pembeli online meningkat hampir mencapai 2 kali lipat dari 2018 yang diperkirakan sekitar 7,3 juta konsumen. Online menjadi saluran belanja populer dan berperan penting di pasar seperti saluran offline sehingga saluran Omni-Channel bisa menjawab kebutuhan konsumen online dan offline di masa Covid-19.
Executive Director Consumer Insight Nielsen Indonesia Yudi Suryanata mengatakan, pemanfaatan Omni-Channel oleh konsumen online untuk pembelian mencapai 72% dan pencarian informasi mencapai 67%. Sebelum pandemi Covid-19, mayoritas pembeli online membeli fashion, kosmetik, dan transportasi.
“Umumnya para pembeli online tertarik untuk belanja secara online karena ada program diskon. Pembeli online (49%) paling banyak mengejar diskon kupon ketika mereka memilih untuk berbelanja. Disusul membeli dengan harga yang lebih murah (47%) dan layanan gratis pengiriman/pengembalian barang (33%),” kata Yudi dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Menurut Yudi, wabah Covid-19 membuat konsumen online berbelanja menjadi lebih sering dan akan berlanjut dalam 6 bulan ke depan. Hanya 24% pembeli online ingin mengembalikan kebiasaan berbelanjanya seperti sebelum pandemi.
Sebelum pandemi, kata Yudi, kategori produk yang paling banyak dibelanjakan secara online adalah fashion, kosmetik dan transportasi online. Situasi pandemi berdampak pada kategori fashion, kosmetik dan transportasi menjadi lebih sedikit dibeli secara online. Sementara kategori pembayaran tagihan (38%), makanan dan minuman (33%), personal care (33%) dan jasa-jasa seperti delivery (20%) meningkat di masa saat ini.
Melihat pergeseran pembelian kategori produk para pembeli online ini, kata Yudi, penting bagi pemilik brand, manufaktur ataupun retailer dapat menawarkan berbagai kemudahan dengan harga yang lebih terjangkau bagi konsumen. Selain mengutamakan kualitas dan keamanan, brand dan retailers juga harus mampu memadukan kebutuhan online dan offline dari konsumen.
“Berinovasi khususnya di Omni-Channel harus menjadi investasi bagi para pelaku industri. Oleh karena itu, beberapa strategi yang perlu dipertimbangkan adalah peluang untuk pengembangan kemasan yang lebih besar, menambah visibilitas produk, penting untuk menjaga stok produk, launching produk tertentu di channel online,” kata Yudi.
Yudi menambahkan, harga terjangkau serta promo diskon secara online masih menjadi faktor penentu bagi konsumen untuk berbelanja secara online. Maka kehadiran berbagai pilihan promosi menarik pada platform online, seperti cashback, gratis ongkos kirim dan lain sebagainya akan menjadi kunci untuk meraih pasar konsumen online.
Leave a reply
