ACC Cetak Kenaikan Laba Bersih dan Pelemahan Pembiayaan di Kuartal I/2024
Grup perusahaan pembiayaan Astra Credit Companies (ACC) mencetak kenaikan laba bersih sebesar 1% pada Kuartal I/2024. Sedangkan untuk pembiayaan, ACC mencatat adanya pelemahan sebesar 1% jika dibandingkan dengan Kuartal I/2023.
Chief Executive Officer ACC Hendry Christian Wong mengatakan, pihaknya sedang menghadapi beberapa tantangan pada 2024 ini. Salah satu tantangan yang menyebabkan turunnya kinerja pembiayaan ialah kondisi pasar mobil yang cenderung melemah.
“Di 2024 ini, ACC memang banyak menghadapi tantangan. Namun ACC sudah mempersiapkan beberapa strategi untuk dapat tetap meraih target di 2024 ini,” kata Hendry dalam acara Media Workshop Astra Financial di Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/6).
Untuk meningkatkan pembiayaan di 2024, kata Hendry, ACC akan memberikan pelayanan dan paket-paket pembiayaan yang menarik bagi ekosistem otomotif di Indonesia. Juga akan berpartisipasi aktif pada gelaran pameran otomotif Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) bersama Astra Financial.
Dari sisi produk, kata Hendry, ACC membiayai mobil baru dan mobil bekas dari semua merek. Kemudian, ACC memiliki produk pembiayaan fasilitas dana, pembiayaan syariah dan pembiayaan alat berat serta membiayai mobil hybrid electric vehicle dan battery electric vehicle.
Selanjutnya, kata Hendry, untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, ACC memiliki layanan digital Accone yang dapat dimanfaatkan untuk reservasi perpanjangan BPKB, STNK, klaim asuransi, dan layanan booking service.
“ACC juga akan terus mengembangkan pembiayaan syariah dan fasilitas dana untuk menopang kinerja di 2024 ini,” ujarnya.
Tambah 2 KEK Baru di Banten dan Batam, Totalnya Menjadi 24 KEK
October 10, 2024Peringati HUT ke-10, WSBP Gelar 10 Kegiatan TJSL, Apa Saja?
October 9, 2024
Leave a reply Cancel reply
MOST POPULAR TAG
Most Popular
-
Selepas Diakuisisi MD Entertainment, Net TV Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru
October 11, 2024Rajawali Nusindo Buka Peluang Kerja Sama Perdagangan Pangan dan Non Pangan dengan Papua Nugini
October 11, 2024WSBP Bukukan Nilai Kontrak Baru Senilai Rp 1,73 Triliun hingga Akhir September 2024
October 11, 2024Kementeriannya Diusulkan Bubar tapi Perusahaan BUMN Perlu Tetap Ada Sesuai Amanat UUD 45
October 11, 2024Infographic
-
Transaksi dan Pelanggan Aset Kripto Masih Tumbuh?
October 3, 2024 -
Tren Lari di Indonesia
July 8, 2024 -
12 BUS Plus UUS BTN Mesti Merger Agar Bisa Sepadan dengan BSI
January 8, 2024