ADK OJK Friderica Ingatkan UMKM untuk Perhatikan Perencanaan Keuangan

0
257
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia dengan berbagai langkah, salah satunya melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Adapun berdasarkan data per Juni 2023, telah terbentuk 494 TPAKD dengan yang berada di kabupaten atau kota sebanyak 460 TPAKD dan di provinsi sebanyak 34 TPAKD. Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi, manfaat yang paling dapat dirasakan dengan adanya TPAKD ini adalah terkait kredit pembiayaan melawan rentenir. Saat ini, banyak pelaku UMKM yang tidak menggunakan akses keuangan formal, namun malah menggunakan akses keuangan informal.

“Tapi mereka justru malah menggunakan yang informal dengan bunga yang mencekik leher tapi mereka (renternir) ini agresif banget. Datang ke pasar, nawarkan, nanti waktu menagih mereka juga yang datang kadang-kadang pinjam cuma sejuta gitu ya tapi bunganya misalnya sehari bayar Rp50 ribu dan lain-lain itu sangat tinggi,” ucap Friderica dalam Launching GadePreneur PT Pegadaian pada Selasa, (11/07/2023).

Baca Juga :   AdaKami Temukan DC yang Langgar SOP Dalam Rangka Penagihan terhadap Nasabah

Per Desember 2022, tercatat kredit pembiayaan melawan renternir telah tersalurkan sebanyak Rp27,13 triliun dengan terdapat 120 skema, dan 994,538 debitur.

Selain itu, OJK juga turut serta bersama pemerintah dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang mana pihaknya melakukan pendampingan, kurasi terhadap produk-produk UMKM.

“Kita melakukan juga pendampingan kurasi produk UMKM untuk kemudian kita bantu marketing-nya kemudian ada juga yang sampai ekspor keluar negeri dan lain-lain ini juga merupakan salah satu bentuk dari dukungan OJK terhadap pengembangan UMKM Indonesia,” katanya.

Pihaknya juga memiliki digitalisasi pembiayaan seperti security crowd funding yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM Indonesia. Dalam hal ini, Friderica memberikan pesan untuk para pelaku UMKM agar memperhatikan perilaku keuangannya karena kemudian akan berakibat kepada pemberian akses pembiayaan.

“Banyak masyarakat kita yang kemudian tidak bisa mendapat akses pembiayaan pertama seperti fasilitas KUR kemudian membeli rumah pertama. Karena apa? karena catatan atau record keuangannya buruk,” pesannya.

Leave a reply

Iconomics