BUMN Memastikan Akan Tetap Bersama Rakyat dengan Dukung UMKM

0
461

Krisis ekonomi dan kesehatan sebagai dampak pandemi Covid-19 dinilai lebih berat dibandingkan dengan krisis yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan dibandingkan dengan krisis moneter 1998, krisis ekonomi dan kesehatan akibat pandemi ini jauh lebih berat karena tidak hanya menghantam ekonominya tapi termasuk manusianya.

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, perusahaan milik negara selama 10 tahun terakhir telah menyumbangkan sekitar Rp 3.290 triliun kepada negara yang terdiri atas pajak, dividen, PNBP dan lain sebagainya. Dan tentu saja itu membantu negara dalam menjalankan program-programnya untuk rakyat.

“Tapi itu tidak cukup. Itu sebabnya sejak krisis yang diakibatkan pendemi Covid-19, kami dari BUMN menunjuk diri kita, mentransformasi diri kita dan memastikan bahwa kita tidak berada di menara gading tapi harus dekat dengan rakyat lewat program UMKM,” kata Erick Thohir dalam keterangannya yang juga ditayangkan secara virtual beberapa waktu lalu.

Menurut Erick, setelah BUMN terkonsolidasi dengan 12 kluster dan 43 perusahaan, untuk membantu pasar produk UMKM, maka dibentuklah marketplace “PaDi UMKM”. Transaksi yang terjadi pada platform tersebut telah mencapai 130 ribu dengan 9.600 UMKM.

Baca Juga :   Program Tambah Daya dari PLN Melebihi Target

Sementara itu, kata Erick, nilai transaksinya mencapai Rp 10,3 triliun hingga Agustus 2021. Capaian ini membuat para direksi BUMN mendapat apresiasi. Meski demikian, setelah membuka akses pasar, untuk saat ini yang perlu dilakukan BUMN adalah menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lokal.

“Jadi, sekarang TKDN lokal untuk industrinya. Bisa untuk PLN, Pertamina dan lain sebagainya. Nilai transaksinya saat ini baru sekitar Rp 53,2 miliar. Jumlah ini akan ditingkatkan 10 kali lipat di tahap awal. Tetapi, yang perlu kita pastikan standarisasi dan kurasi TKDN tetap dijaga,” kata Erick.

 

Leave a reply

Iconomics