Dapat PMN Rp 11 T, Hutama Karya Lanjutkan Bangun Tol Trans Sumatra
PT Hutama Karya (Persero) menerima sekitar Rp 11 triliun sebagai penyertaan modal negara (PMN) di 2020. Pemberian PMN tersebut karena Hutama Karya menjadi salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang masuk dalam prioritas penanganan dampak Covid-19.
Senior Executive Vice President (SEVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan mengatakan, dengan dana tersebut, Hutama Karya akan mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.765 kilometer dari Lampung hingga Aceh. Terlebih lagi JTTS merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga pembangunannya menjadi prioritas pemerintah.
Total dana PMN yang diterima Hutama Karya itu, kata Fauzan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Ada beberapa kriteria yang disusun pemerintah untuk itu seperti pengaruh terhadap hajat hidup orang banyak, peran sovereign yang dijalankan BUMN, eksposur terhadap sistem keuangan, dan kepemilikan pemerintah serta total aset yang dimiliki.
“Dengan tetap berjalannya proyek JTTS yang digarap Hutama Karya, diharapkan akan membantu untuk tetap menggerakkan roda perekonomian wilayah sekitar Sumatra,” kata Fauzan dalam keterangan resminya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah tidak bisa sendirian dalam memulihkan perekonomian. Karena itu, dibutuhkan dukungan dari berbagai sektor termasuk Hutama Karya sebagai salah satu BUMN yang sedang mengerjakan proyek JTTS.
Keseluruhan dana yang diterima Hutama Karya itu akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan JTTS di beberapa ruas antara lain ruas Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 kilometer (Rp 2 triliun), ruas Sp. Indralaya – Muara Enim sepanjang 119 kilometer (Rp 3,2 triliun), ruas Pekanbaru – Pangkalan sepanjang 95 kilometer (Rp 4,3 triliun), serta menutup pembiayaan untuk ruas tol yang telah selesai yaitu ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 189 kilometer (Rp 1,5 triliun).
“Hal ini tentunya akan memperkuat perusahaan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pemerintah, di samping sebelumnya kami telah berhasil menerbitkan global bonds senilai Rp 9 triliun,” ujar Fauzan.
Seperti diketahui, sekitar 500 kilometer ruas tol di JTTS telah terbangun dengan 368 kilometer ruas tol telah beroperasi penuh. Beberapa ruas tol tersebut di antaranya adalah tol Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140 kilometer, tol Terbanggi – Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 kilometer, tol Palembang – Indralaya (Palindra) sepanjang 22 kilometer, dan tol Medan – Binjai seksi 2 dan 3 sepanjang 17 kilometer.
Di tahun ini, Hutama Karya menargetkan penyelesaian pembangunan JTTS agar terus berlanjut untuk beberapa ruas prioritas diantaranya adalah ruas tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 kilometer d imana perkembangannya sudah mencapai 97% secara rata-rata, disusul ruas tol Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang sepanjang 13,5 kilometer dengan perkembangan konstruksi telah mencapai 99%, serta terakhir ruas Medan – Binjai seksi 1 Tanjung Mulia – Helvetia sepanjang 6 kilometer yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun mendatang.