
Dirut BCA: Perkembangan Fintech Dongkrak Volume Transaksi Perbankan

Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja dalam Indonesia Banking Expo 2019/The Iconomics
Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, volume transaksi perbankan mengalami peningkatan yang drastis sejalan dengan perkembangan industri financial technology (fintech) di Indonesia. Diperkirakan perkembangan industri perbankan mencapai puncaknya pada tahun depan.
“Kalau saya ingat-ingat, tahun 2007, saya tidak mengira kalau industri perbankan kita pada 2019 akan semaju ini. Bahkan puncaknya mungkin kita akan lihat 2020 nanti,” kata Jahja saat ditemui dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Jakarta, Rabu (6/11).
Jahja menuturkan, kemajuan industri perbankan saat ini tidak semata-mata karena keberhasilan perbankan dalam berjibaku di perekonomian Indonesia. Juga karena dipengaruhi ekosistem perekonomian saat ini terutama munculnya fintech.
“Kita sadar munculnya platform-platform yang menggunakan sistem keuangan berbasis fintech yang terintegrasi dengan transaksi debit ataupun kredit kami,” kata Jahja menambahkan.
Fenomena perkembangan teknologi saat ini, kata Jahja, berpengaruh besar terhadap pola dan perilaku masyarakat dalam transaksi keuangan. Sekitar 75% masyarakat atau nasabah BCA menggunakan mobile banking untuk bertransaksi.
“Transaksi yang dilakukan di ATM saat ini hanya sekitar 23% saja, sementara yang dilakukan di cabang BCA hanya mencapai 1,8%,” kata Jahja.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan mencatat ada sekitar 127 perusahaan fintech Peer to Peer (P2P) peminjaman yang terdaftar secara legal. Tapi, fintech ilegal pun tak kalah banyak, bahkan penyaluran dananya mencapai sekitar Rp 54,7 triliun, dengan jumlah 530.385 peminjam dan 12,8 juta pemberi pinjaman hingga per 31 Agustus 2019.
Leave a reply
