Dubai International Chamber Resmi di Indonesia, Peluang Kemitraan Dibuka Lebar-lebar

0
271
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Dubai International Chamber meresmikan kantor perwakilan internasional baru di Jakarta dengan harapan agar dapat memperluas ekspansi kemitraan baru serta memperkuat hubungan antar kedua negara.

Menteri Negara Persatuan Emirat Arab H.E. Ahmed Ali Al Sayegh mengatakan bahwa pembukaan kantor perwakilan ini menandakan komitmen bersama untuk memperkuat hubungan antara kedua negara sahabat. Dalam hal ini, pihaknya pun akan turut mendorong korporasi-korporasi di Indonesia untuk dapat memanfaatkan sumber daya, pengetahuan, dan komitmen oleh Dubai Chamber dalam mendukung tujuan investasi dan perdagangan.

“Melalui jalinan kemitraan baru, kami dapat terus membuat kemajuan substantif dalam upaya bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan,” ucap Ahmed Ali Al Sayegh dalam Peresmian Kantor Dubai International Chamber di Indonesia pada Selasa, (06/06/2023).

Wakil Presiden Hubungan Internasional Dubai Chamber, Hassan Al Hashemi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan pasar strategis utama baginya. Sehingga, dengan adanya kantor perwakilan internasional baru di Jakarta dapat menjadi platform dalam membangun kemitraan lintas batas.

Baca Juga :   BKPM Berbicara soal UMKM dan Target EoDB

“Kami akan terus bekerja sama untuk membangun momentum untuk pertumbuhan lebih lanjut dalam perdagangan dan investasi dan memanfaatkan perjanjian CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) untuk mencapai ekspansi signifikan dalam ekspor dan impor antara kedua negara,” jelas Hassan.

Menurutnya, Dubai International Chamber bertujuan memperkuat hubungan komersial yang sudah kuat dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang perdagangan dan investasi baru di sektor-sektor utama, seperti pakaian, mentega kakao, aluminium, dan agribisnis.

Peresmian Kantor Dubai International Chamber ini juga disambut oleh Menteri Investasi/Badan Kepala Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar terbaik untuk masa depan.

“Teman-teman KADIN (Kamar Dagang dan Industri) dari UEA (Uni Emirat Arab) khususnya Dubai membuka kantor disini, ini kantor pasar terbaik untuk masa depan di Asia Tenggara,” ucap Bahlil.

Hal ini dibuktikan bahwa negara di Asia Tenggara dalam G20 yang merupakan Gross Domestic Product (GDP) terbesar nomor enam belas adalah Indonesia. Selain itu, Indonesia memiliki pasar yang bagus seiring dengan puncak bonus demografi pada 2035.

Baca Juga :   Hilirisasi Nikel akan Dijadikan Prototipe Hilirisasi Komoditas Lainnya

“Puncak bonus demografi kita di tahun 2035 dan 2035 itu sudah kita menuju kepada tahun Indonesia mencanangkan untuk menjadi negara GDP nomor empat atau nomor lima dunia,” ungkapnya.

Adapun tahun lalu, Indonesia dan UEA menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), yang menandai era baru kerja sama strategis. Perjanjian tersebut bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral antara kedua negara dan meningkatkan nilai totalnya dari sekitar AED11 miliar pada tahun 2021 menjadi AED36,7 miliar dalam waktu lima tahun. Kedua negara telah menghilangkan atau secara bertahap akan mengurangi tarif untuk hampir 99% dari komoditas mereka yang umum diperdagangkan.

Leave a reply

Iconomics