Ekonomi Membaik, Kinerja Asuransi Jiwa Semester Pertama 2021 Kembali Positif

0
122

Setelah mengalami koreksi pada tahun lalu, kinjerja industri asuransi jiwa di Indonesia kembali positif pada semester pertama 2021 ini seiring dengan kondisi ekonomi secara umum yang sudah menunjukkan pemulihan.

Budi Tampubolon, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memaparkan berdasarkan laporan keuangan unaudited dari 59 perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI, total pendapatan industri asuransi jiwa selama semester pertama 2021 mencapai Rp119,74 triliun tumbuh 64,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY). Semester pertama tahun lalu, pendapatan premi industri asuransi jiwa di Indonesia sebesar Rp73 triliun, turun 35,9% dibandingkan semester pertama 2019.

Pendapatan pada semester pertama 2021 ini juga tumbuh sekitar 5% bila dibandingkan semester pertama 2019 atau sebelum pandemi Covid-19. Pada semester pertama 2019, jumlah pendapatan indistri asuransi jiwa di Indonesia sebesar Rp113,94 triliun.

“Kami percaya, pertumbuhan ini sejalan dengan mulai pulihnya perekonomian nasional kita yaitu pada triwulan II-2021 sebesar 7,07%,” ujar Budi saat konferensi pers paparan kinerja industri asuransi jiwa, Selasa (14/9).

Baca Juga :   Pendapatan Premi Industri Asuransi Jiwa Tumbuh Positif, Ditopang oleh Bancassurance

Budi mengatakan seiring dengan meningkatnya daya beli dan pandemi Covid-19 yang semakin menumbukan kesadaran akan asuransi jiwa, pendapatan premi, sebagai sumber pendapatan utama, naik 17,5% menjadi Rp104,72 triliun. Kinerja positif juga terlihat dari pertumbuhan premi bisnis baru yang mencapai 27,4% menjadi Rp68,02 triliun dan premi lanjutan tumbuh sebesar 2,8% menjadi Rp36,70 triliun.

“Kami percaya bahwa sedikit banyaknya pencapaian ini [kenaikan pendapatan premi] tidak lepas dari pandemi Covid-19 yang menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebutuhan akan perlindungan asuransi jiwa,” ujar Budi.

Pada semster pertama 2021, produk unilink atau produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) masih menjadi pilihan utama masyrakat dengan kontribusi premi sebesar 62%. Sedangkan kontribusi asuransi tradisional sebesar 38%.

Adapun total premi unitlink pada semester pertama 2021 seebesar Rp64,44 triliun tumbuh 17% YoY. Sedangkan premi asuransi tradisional sebesar Rp40,27 triliun atau tumbuh 18,5% YoY.

Dilihat dari jalur pemasaran , kanal distribusi Bancassurance masih mendominasi pendapatan premi asuransi jiwa. Kanal kerja sama dengan bank ini memberikan kontribusi sebesar 46% pada semester pertama 2021. Sementara kanal distribusi agensi berkontribusi sebesar 29% dan kanal distribusi alternatif sebesar 25%.

Baca Juga :   Meski Pendapatan Turun, Jumlah Tertanggung Asuransi Jiwa Meningkat 18,1% Pada Kuartal Pertama 2022

Ketiga kanal distribusi ini juga tumbuh positif dengan pertumbuhan yang signifikan terjadi pada kanal distribusi alternatif yaitu sebesar 35,8% menjadi Rp26,04 triliun dan Bancassurance sebesar 27,3% menjadi Rp48,23 triliun. Sementara kanal distribusi agen tumbuh 4,9% menjadi Rp30,44 triliun.

Seiring dengan kinerja positif pada pendapatan, aset dan cadangan teknis industri asuransi juga tumbuh positif. Total aset industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan sebesar 12,9% YoY, menjadi Rp575,46 triliun. Sementara cadangan teknis tumbuh sebesar 12,4% YoY menjadi Rp443,95 triliun. Pada saat awal pandemi Covid-19, aset industri asuransi jiwa sempat terkoreksi sebesar -12% YoY dan cadangan -11,7% YoY.

Pertumbuhan aset dan cadangan ini, menurut Budi, selain karena pertumbuhan industri, juga menunjukkan kehati-hatian atau sikap prudent dari anggota AAJI untuk mencadangkan dana lebih agar semakin mampu memenuhi segala komitmen dan janjinya kepada pemegang polis di masa yang sulit ini.

Leave a reply

Iconomics