
Erick Thohir: Inti Ketahanan Pangan adalah Keberlanjutan

Tangkapan layar YouTube, Menteri BUMN Erick Thohir/Iconomics
Kementerian BUMN telah menyiapkan rencana kerja Indonesia 100 tahun hingga 2045. Dari rencana kerja itu, ada 3 hal yang sudah sering didengungkan pemerintah yaitu ketahanan pangan, ketahanan energi dan ketahanan kesehatan.
Untuk hal ketahanan pangan, kata Menteri BUMN Erick Thohir, yang terpenting adalah soal keberlanjutan. Ini menjadi kunci selain keterjangkauan, kualitas dan inklusif.
“Program utama BUMN bekerja sama dengan berbagai pihak salah satunya Kementerian Riset dan Teknologi bagaimana mentransformasikan pertanian dengan teknologi tinggi menjadi agri-teknologi,” kata Erick dalam sebuah webinar, Kamis (19/11).
Erick mengatakan, pihaknya juga mengembangkan ekosistem yang sehat dengan pihak-pihak yang tertarik baik dari swasta maupun dari luar negeri. Yang penting sama-sama memberikan manfaat, sebab Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar.
Di samping itu, kata Erick, pengembangan bioteknologi juga menjadi penting. Sebab, di masa sekarang pangan tidak lagi sekadar konsumsi untuk manusia. Produk turunan pangan kian berkembang antara lain obat herbal, fashion dan lain sebagainya.
“Di sini pentingnya bioteknologi sebab pengembangan tersebut memberikan nilai tambah yang lebih tinggi lagi,” kata Erick.
Pemerintah, kata Erick, juga akan tetap mempertahankan program “Indonesia Kuat”. Lewat program ini keseimbangan antara pengusaha besar-petani, pengusaha daerah-petani akan tetap terjaga. Itu sebabnya konsep pangan inti (pengusaha) plasma (petani) akan dipertahankan.
“Dengan jumlah penduduk yang besar, kita tidak bisa menggantungkan pembukaan lapangan kerja hanya ke pemerintah. Itu sebabnya, inti palas kita dorong membuka lapangan kerja sesuai target yang diinginkan,” kata Erick.