KLHK: Sampah Terkelola Dapat Bernilai Tinggi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong pengolahan sampah menjadi industri dengan nilai ekonomi tinggi. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PLSB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan timbulan sampah jika dikelola dapat memiliki potensi ekonomi sirkular yang cukup besar. Sampah-sampah tersebut kemudian dapat dimanfaatkan sehingga tidak terbuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Kalau kita lihat ke depan, dari timbulan sampah kemudian sampah terkelola itu ternyata punya potensi ekonomi sirkular sebesar Rp426 miliar,” ungkap Vivien saat Refleksi Akhir Tahun KLHK 2022 pada 29 Desember 2022.
Dirjen PLSB3 ini menjelaskan bahwa potensi ekonomi sirkular tersebut berasal dari produsen, badan usaha maupun sektor informal seperti adanya bank sampah.
Dalam pengolahan sampah, Vivien sebut bahwa pemulung di Indonesia jumlahnya cukup banyak dan jumlah sampah yang terkelola dapat mencapai 10 sampai 20 kilogram per orang dalam per hari.
Dalam pengolahan sampah, ada pula Rumah Kompos, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), dan pusat daur ulang. Vivien mengatakan akan terus mendorong bagaimana sampah ini bisa menjadi suatu industrialisasi.
Terkait kepedulian terhadap sampah ini anak-anak muda dan milenial sudah membangun aplikasi usaha pengelolaan sampah. “Anak-anak muda, anak-anak milenial yang memang sudah membangun aplikasi usaha pengelolaan sampah, menjemput sampah dari rumah. Itu ada 167 perusahaan atau mitra dan mereka rata-rata mengelola sampah permitra itu 50 ton perbulan, uangnya kurang lebih Rp2 miliar per bulan,” ungkap Vivien.