Kuartal I-2020, Kinerja Keuangan Perusahaan Properti Suryamas Dutamakmur Jeblok
Tanda-tanda kelesuhan industri properti sudah mulai terlihat dari kinerja keuangan emiten yang bergerak di sektor ini. Dari laporan keuangan PT Suryamas Dutamakmur Tbk, misalnya, terlihat bahwa pendapatan perusahaan mengalami penurunan yang tajam.
Sepanjang Januari-Maret lalu, pendapatan perusahaan dengan kode saham SMDM ini tercatat sebesar Rp 109,47 miliar, turun 23,15% dari 142,45 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan pendapatan hampir terjadi di semua segmen bisnis. Untuk segmen penjualan tanah dan rumah tinggal tercatat turun 26,91% menjadi Rp 79,5 miliar, dari Rp 108,76 miliar pada tahun lalu.
Kemudian segmen penjualan operasi golf, country club, hotel dan estat manajemen turun 8% menjadi Rp 25,52 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp 27,74 miliar.
Pendapatan dari keanggotaan golf juga turun sebesar 28,22% menjadi Rp 3,97 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp 5,54 miliar.
Satu-satunya yang naik adalah pendapatan dari tiket dan sewa ruang yang naik 17,06% menjadi Rp 478,02 juta, dari sebelumnya sebesar Rp 408,36 juta.
Akibat tergerusnya pendapatan ini, perusahaan pun menderita kerugian. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat rugi sebesar Rp 1,6 miliar. Pada periode Januari-Maret tahun lalu masih mendapatkan laba sebesar Rp 14,16 miliar.