Kuartal Tiga 2020, Aset BSDE Tumbuh 11,85% Menjadi Rp60,89 Triliun

0
715

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada triwulan III-2020 membukukan pertumbuhan aset sebesar 11,85% menjadi Rp60,89 triliun dibandingkan periode sama tahun 2019 yakni Rp54,44 triliun. Dengan demikian anggota kelompok Sinar Mas Land tersebut sudah membukukan pertumbuhan aset sekitar 70% dalam lima tahun terakhir (FY2015 Rp36,02 triliun).

“BSDE sebagai pengembang properti terbesar di Indonesia, selalu berupaya memperkuat fundamental Perseroan dan memberikan nilai lebih kepada pemangku kepentingan, terutama para pemegang saham. Hal ini kami wujudkan melalui pertumbuhan secara berkesinambungan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent),” ujar Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, seperti dikutip Iconomics, dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/11).

Pertumbuhan aset tersebut tidak lepas dari strategi Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan melakukan efisiensi di masa pandemi. Dengan demikian, jika perekonomian pulih, BSDE dapat memaksimalkan momentum pertumbuhan.

Perkuatan struktur permodalan dilakukan dengan menerbitkan saham baru dan obligasi global yang dilakukan pada semester I-2020 lalu. Dana yang diperoleh, selain digunakan untuk memperkuat struktur modal, juga dialokasikan untuk pengembangan proyek dan infrastruktur, serta cadangan dana operasional.

Baca Juga :   Sebelum Beban Pencadangan, Laba Operasional Bank OCBC NISP Tumbuh 17% Menjadi Rp3,39 Triliun

“Dengan posisi Kas dan setara kas yang mencapai Rp10,88 triliun dan rasio utang terhadap modal (gearing ratio) sebesar 20,56%, BSDE memiliki ruang yang cukup dan aman untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” jelas Hermawan.

Pada akun liabilitas jangka pendek terdapat kenaikan 90,06% dari Rp6,16 triliun pada triwulan III-2019 menjadi Rp11,71 triliun pada triwulan III-2020. Kenaikan tersebut bersumber dari timbulnya utang obligasi senilai Rp5,08 triliun.

Kenaikan uang muka diterima sebesar 6,39% dari Rp3,82 triliun pada triwulan III-2019 menjadi Rp4,07 triliun pada triwulan III-2020, juga berkontribusi kepada kenaikan akun liabilitas jangka pendek. Dengan kata lain, kedua akun tersebut merupakan katalis utama pergerakan akun liabilitas jangka pendek pada periode triwulan III-2020.

Adapun segmen penjualan rumah tinggal masih menjadi kontributor terbesar untuk kenaikan Uang muka diterima, yakni sebesar Rp1,91 triliun. Angka tersebut setara 40% dari total uang muka diterima.

“Uang muka penjualan dari konsumen, baik itu residensial maupun komersial, kami catatkan pada akun liabilitas karena belum memenuhi syarat pengakuan penjualan sesuai pedoman akuntasi yang berlaku. Angka tersebut akan berkurang seiring dengan adanya serah terima unit,” jelas Hermawan.

Baca Juga :   Pemegang Saham Mayoritas Bumi Serpong Damai Siap Melakukan Private Placement

Begitu pula pada liabilitas jangka panjang, terdapat uang muka (pembelian & sewa) sebesar Rp2,07 triliun. Adapun utang bank jangka panjang tercatat Rp3,81 triliun, berkurang 11,30% dari periode yang sama tahun 2019 lalu sebesar Rp4,29 triliun.

Di sisi ekuitas, tercatat penambahan sebesar 2,18%, sehingga jumlah ekuitas pada triwulan III-2020 tumbuh menjadi Rp34,28 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yakni Rp33,55 triliun. Hal ini disebabkan oleh aksi korporasi penambahan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu, yang telah dirampungkan oleh Perseroan pada Juni 2020 lalu.

Pertumbuhan nilai aset tidak lepas dari kinerja pendapatan ssaha Perseroan pada sembilan bulan pertama 2020, yang mana pendapatan ssaha terkonsolidasi tercatat sebesar Rp4,28 triliun, turun 18,18% YoY, dari Rp5,23 triliun pada periode 9M2019.

“Pandemi Covid-19 membuat perekonomian global melambat, termasuk industri properti Indonesia. Sehingga berdampak pada kinerja perusahaan-perusahaan properti,” jelas Hermawan.

BSDE membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp625,75 miliar, turun 75,24% YoY dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp469,56 miliar, turun 79,78% YoY.

Baca Juga :   Pra Penjualan BSDE Melampaui Target 2021

 

Leave a reply

Iconomics