Menko Airlangga Pergi ke Korea Selatan, Apa Saja Investasi Korsel di Indonesia?
Korea Selatan adalah salah satu negara asal investor asing yang terbesar di Indonesia. Korea Selatan berada pada peringkat ke-7 investor terbesar di Indonesia tahun 2023 dengan total foreign direct investment (FDI) sekitar US$2,5 miliar. Jumlah tersebut meningkat sebesar lebih dari US$200 juta dari tahun sebelumnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungan kerja di Korea Selatan bertemu dengan sejumlah petinggi bisnis Korea Selatan yang berinvestasi di Indonesia. Ia bertemu dengan CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung, CEO LG CNS Shingyoon Hyun, dan Chairman Lotte Chemical.
Airlangga mengapresiasi upaya Hyundai yang terlibat aktif dalam berbagai proyek hidrogen secara global, dimulai dari Indonesia dengan Waste-to-Hydrogen, hingga pemanfaatan limbah masyarakat lokal.
“Saya apresiasi upaya Hyundai yang secara aktif mengimplementasikan solusi jaringan HTWO (H2). Hal ini tidak hanya akan menguntungkan Indonesia, tetapi juga akan menguntungkan pasar ASEAN dalam jangka panjang, karena hidrogen dapat berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon dan pembangunan ekonomi,” jelas Menko Airlangga di Seoul pada Senin (20/05/2024).
Hyundai rencananya akan menggandeng BUMN yakni Pertamina untuk proyek tersebut. Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik (EV) di Indonesia melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, dan pengembangan ekosistem EV di Indonesia.
“Hyundai juga merupakan salah satu produsen mobil listrik yang mumpuni, sehingga kami mendorong Hyundai memberikan peningkatan kapasitas bagi UMKM atau supplier lokal, atau engineer Indonesia untuk menguasai urusan EV, tidak hanya mobil, tapi mesin, serta turunannya seperti stasiun pengisian daya dan supaya Hyundai dapat lebih melibatkan pemasok lokal di daerah sekitar pabriknya,” kata Menko Airlangga.
Pemerintah Indonesia juga mendorong beberapa kesepakatan yang telah dilakukan pada Joint Committee Meeting on Economic Cooperation (JCEC) sebelumnya yang didukung oleh Hyundai seperti investasi Hyundai Motor pada kendaraan listrik Indonesia (pabrik mobil jadi, pabrik gabungan sel baterai, pabrik paket baterai, dan lain-lain).
Hyundai sedang membangun pabrik baterai untuk memproduksi kendaraan listrik yang dilengkapi sel baterai Indonesia pada 2024 ini. Pembangunan pabrik sel baterai tersebut dilakukan di Karawang, Jawa Barat, dan itu merupakan perusahaan patungan dengan LG Energy Solution yang akan mulai berproduksi komersial pada kuartal ketiga 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Chairman Hyundai juga mengundang Menko Perekonomian untuk grand opening ceremony pabrik sel baterai dan produksi masal mobil listrik KONA di Bekasi, Jawa Barat pada Juni 2024 mendatang.
Investasi lainnya adalah dari Lotte Chemical. Salah satu investasi besar yang sudah terealisasi dari Lotte Chemical adalah pembangunan pabrik petrokimia. Realisasi investasi PT Lotte Chemical Indonesia yakni pada pembangunan proyek kompleks petrokimia hilir atau LOTTE Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project), berupa naphtha cracker senilai puluhan triliun rupiah yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten.
“Pembangunan pabrik petrokimia hilir oleh PT Lotte Chemical ini menjadi salah satu wujud investasi yang telah terealisasi secara riil, tentu saya sampaikan sangat mengapresiasi atas investasi ini,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan pertemuan dengan Chairman Lotte Chemical dalam kunjungan kerja ke Republik Korea pada Senin (20/05/2024).
Airlangga mengapresiasi realisasi investasi dan pembangunan kompleks pabrik petrokimia hilir yang dilakukan oleh Lotte Chemical. Investasi tersebut akan menyerap tenaga kerja hingga 15.000 orang pada masa konstruksi dan 1.300 orang pada saat operasi komersial. Pada kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke area pabrik pada September 2023 lalu, progres pembangunan sudah mencapai 73%.
Proyek pembangunan tersebut ditargetkan selesai dan dapat mulai beroperasi pada tahun 2025. Pabrik tersebut akan memiliki total kapasitas produksi sebanyak 3,1 juta ton per tahun, di mana target produksi tahun 2025 akan menghasilkan 1 juta ton ethylene, 520.000 ton propylene, dan 250.000 ton polypropylene per tahun.
Indonesia masih mengimpor produk kimia (ethylene, propylene, dan polypropylene) yang cukup signifikan. Kapasitas industri dalam negeri untuk produk-produk tersebut saat ini hanya mencapai 7,1 juta ton per tahun sehingga masih diperlukan upaya peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Menko Airlangga berharap adanya proyek pembangunan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia dapat mensubtitusi impor sehingga mampu menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal dan mendukung penciptaan lapangan kerja baru.
Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi kepada LG CNS yang telah menandatangani MOA dengan Sinar Mas Group untuk pendirian Joint Ventura (JV) PMA di bidang layanan konsultasi manajemen data center serta Information and Communication of Technology (ICT) yang ditargetkan pada selesai pada semester II tahun 2024.
Adapun JV tersebut akan menyasar layanan ICT dalam pengembangan smart city, termasuk layanan konsultasi migrasi data berbasis cloud computing. Menko Airlangga berharap agar LG CNS dapat menjaga dan mewujudkan komitmen pendirian data center JV ini pada semester II tahun 2024.
Ia juga mengapresiasi komitmen LG CNS dalam mendukung pengembangan smart city di Indonesia. LG CNS telah terlibat dalam perancangan Konsep Smart City untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak Desember 2022 lalu. Proyek ini bertujuan untuk mengintegrasikan Artificial Intelligence (AI), data, teknologi cloud dalam layanan pintar untuk IKN.