Pasar Ekspor Intra Asean Sekitar US$48,9 Miliar, Uni Eropa Sekitar US$19,6 Miliar

0
225
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan komoditas utama ekspor Indonesia meliputi iron and steel,  fossil fuel dan crude palm oil (CPO).

“Kita di bidang energi ini positif sebesar hampir 6,8 billion sedangkan secara year to date iron and steel 29 billion dan CPO sekitar 30 billion sehingga tentu ini menunjukkan bahwa ekspor Indonesia relatif kuat,” kata Airlangga dalam Keterangan Pers yang dikutip dari Youtube pada Rabu (11/01/2023).

Ekspor ke sejumlah negara yang antara lain Tiongkok berkontribusi sebesar US$57,7 miliar, Amerika sebesar US$26,1 miliar, India sebesar US$21,6 miliar, Jepang sebesar US$21,1 miliar, Malaysia sebesar US$2,5 miliar, Korea Selatan sebesar US$9,8 miliar, dan Singapura sebesar US$8,8 miliar.

“Kalau kita lihat, Uni Eropa totalnya sekitar US$19,6 miliar, sedangkan Intra Asean Trade kita itu sebesar US$48,9 miliar. Jadi tentu ini menjadi potensi bagi Indonesia untuk memperkuat pangsa pasar Indonesia di negara Asean,” tambahnya.

Airlangga menjelaskan bahwa ekspor yang selama ini terus positif perlu diikuti dengan peningkatan cadangan devisa melalui perbaikan PP No 1 tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor.

Baca Juga :   Coca-Cola Amatil Indonesia Investasikan Rp87 Miliar Solar Panel, Pemerintah Dorong JCM

“Oleh karena itu Bapak Presiden meminta agar Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 2019 tentang devisa hasil ekspor itu untuk diperbaiki. Saat ini hanya sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan yang diwajibkan masuk ke dalam negeri, nah ini kita akan masukkan juga beberapa sektor, termasuk sektor manufaktur,” lanjutnya.

Terkait perevisian PP nomor 1 tahun 2019, Airlangga menyebut akan me-review mulai dari struktur, jumlah devisa, sektor-sektor mana saja, hingga berapa lama parkir dalam negeri.

Leave a reply

Iconomics