RUPSLB Indofarma Setujui Rencana Penjualan Aset Sebesar 50% dari Kekayaan Bersih

Direktur Utama Indofarma Yeliandriani (kiri ketiga)/Dok. Indofarma
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Indofarma Tbk memutuskan menyetujui rencana penjualan aset sebesar 50% dari jumlah kekayaan bersih miliknya. Tujuan rencana penjualan aset tersebut untuk memenuhi kewajiban perusahaan, sebagaimana yang sudah disepakati dalam perjanjian perdamaian.
Direktur Utama Indofarma Yeliandriani mengatakan, merujuk kepada peraturan yang berlaku, perusahaan wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari pemegang saham, sebelum melepas asetnya.
“Sesuai dengan ketentuan Pasal 102 ayat (1) Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dan anggaran dasar perseroan yang mengatur perbuatan hukum untuk mengalihkan kekayaan perseroan yang merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih perseroan dalam 1 transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain,” kata Yeliandriani dalam acara public expose di kantor Indofarma, Jakarta, Jumat (13/12).
Yeliandrini mengatakan, Indofarma rencananya akan menjual aset yang meliputi aset non-jaminan dan aset jaminan non-produksi. “Sebagaimana yang diatur dalam ketentuan putusan homologasi nomor 74/PDT.SUS PKPU/2024/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 15 Agustus 2024,” ujar Yeliandrini.
Sebelumnya, Kementerian BUMN berencana menjadikan PT Indofarma Tbk sebagai perusahaan yang fokus pada bisnis maklun. Kementerian BUMN berdalih, perubahan model bisnis tersebut dilakukan untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan yang menimpa Indofarma.
Wakil Menteri BUMN Kartiko Wiroatmodjo mengatakan, Indofarma kelak tidak lagi memproduksi suatu produk, hanya akan menjalankan permintaan produk jika ada pesanan dari perusahaan lain. Selain mengubah model bisnis, Kementerian BUMN akan melakukan berbagai langkah strategis untuk menuntaskan sejumlah isu kepegawaian yang terjadi di Indofarma.
Karena itu, kata Tiko, Kementerian BUMN berencana menjual beberapa aset Indofarma untuk merespons masalah tersebut. “Sudah itu mereka akan melakukan efisiensi, sehingga nanti untuk pegawai kita sudah menyediakan penjualan aset, yang akan kita jual bertahap untuk menyelesaikan isu kepegawaian. Supaya lebih efisien ke depan,” kata Tiko.